SIKAP ACEH TERHADAP KEDATANGAN BELANDA SAMPAI PERLAWANAN ACEH TERHADAP BELANDA(ekspedisi satu dan dua) Tahun 1873-1874

BENI BOPINDO/A/SI3
·         SIKAP ACEH SEWAKTU PERTAMA KALI DIDATANGI OLEH BANGSA BELANDA
Pada awalnya kedatangan bangsa belanda ke aceh adalah untuk berdagang di daerah aceh, karena aceh pada sekitar abad ke 16 adalah salah satu tempat yang menjadi pusat perdagangan di daerah Indonesia.izin berdagang pernah diberikan oleh aceh kepada seorang pemimpin belanda bernama cornelis de houtman pada tahun 1599 dan pada tahun 1602 pada masa james Lancaster , selain berdagang belanda juga mencari sekutu pada awalnya untuk melawan musuh belanda seperti orang portugis,johor yang pada saat itu belum di kuasai oleh aceh.
Pada awalnya di daerah aceh orang-orang belanda pada awalnya sulit untuk mendapatkan izin berdagang di daerah aceh ,sampai –sampai orang eropa dan orang belanda berdagang dengan sembunyi-sembunyi di daerah aceh.
Lambat laun aceh mulai terpengaruhi oleh pemikiran picik dari orang –orang belanda. Lama- kelamaan orang belanda ingin menguasai aceh sepenuhnya , tetapi orang-orang aceh tidak terima dengan sikap belanda yang ingin menguasai daerah aceh yang mengakibatkan perlawanan aceh yang terjadi pada abad 19 pada ekspedisi satu dan dua
 PERLAWANAN DI ACEH TAHUN 1873-1874(ekspedisi satu dan dua)
Diantara perlawanan- perlawanan besar yang terjadi di daerah Indonesia pada abad ke 19 , perlawanan pihak bumi putra di daerah aceh termasuk perlawanan paling berat bagi belanda. Meskipun kesultanan di daerah aceh pada abad ke 19 tidak lagi sebesar kesultanan di tahun sebelumnya.
Keadaan mulai berubah setelah belanda dan inggris mencapai suatu perjanjian disebut traktat Sumatra dalam tahun 1871. Menurut perjanjian ini belanda diberi keleluasaan untuk mengadakan wilayah perluasan kekuasaan di seluruh daerah Sumatra termasuk daerah kesultanan daerah aceh yang selama itu tidak boleh diganggu oleh siapapun kedaulatannya.
Kesultanan aceh tidak menerima dengan tindakan orang belanda yang ingin menguasai aceh , kesultanan aceh ingin memperkuat kekuasaannya dan meminta bantuan kepada Negara-negara lain yang bisa membantu mereka.
Dalam bulan januari 1873 sultan aceh telah mengirimkan utusannya habib Abdurrahman ke daerah turki untuk meminta bantuan ke turki apabila belanda menundukkan aceh dengan cara kekerasan. Ketika sebuah kapal perang belanda yang mengantarkan pulang utusan-utusan aceh, setelah bertemu dengan residen belanda di riau , singgah di Bandar singgapura, kesempatan itu digunakan oleh utusan dari aceh untuk mengadakan persekutuan dengan konsul Italy,konsul amerika serikat di singapura. Yang berperan dalam hal tersebut adalah tibang Muhammad.
Bagi belanda sikap aceh tersebut sangat menghawatirkan , karena belanda tidak menginginkan ada Negara asing lain yang turut campur tangan dalam hal tersebut.bantuan militer amerika serikat desas desusnya akan di datangkan pada awal maret 1873, hal tersebut menggelisahkan belanda, akbatnya komisaris pemerintah hindia belanda  F.N nieuwenhuyzen berangkat ke aceh dan membawa dua kapal perang, waktu tiba di Bandar aceh 22 maret 1873 Nieuwenhuyzen dengan juru perantara baahasanya said tahir menyampaikan surat pada belanda untuk menjernihkan suasana dengan pengertian bahwa aceh harus menuruti permintaan belanda, namun surat ini tidak memperoleh jawaban seperti yang diharapkan.
Tanggal 24 maret belanda mengalami hal serupa oleh sebab itu belanda mulai memamerkan kekuatannya dengan melepaskan meriam 12 kali yang ditunjukkan kepada benteng aceh yang berada di dekat pantai .
Belanda membawa pasukan sebesar 168 perwira dan 3198 serdadu disamping itu juga pasukan angkatan laut. Pasukan ini sampai di pantai aceh pada tanggal 5 april 1873. Kontak senjata terjadi antar pasukan aceh dengan pasukan belanda pada saat itu.
Tembakan meriam dari perajurit perang belanda membuat pasukan aceh mengundurkan diri sehingga benteng kecil di tepi pantai aceh tersebut dapat dikuasai oleh orang –orang belanda.
Mesjid raya yang menjadi pusat sasaran penyerangan belanda di pertahankan dengan gigih oleh orang aceh sehingga belanda tidak dapat menguasainya.
Berita tentang serangan serdadu belanda terhadap aceh mengakibatkan munculnya lascar lascar yang dipimpin oleh orang- orang yang anti terhadap pergerakan belanda diantaranya adalah panglima polim cut banta, seorang panglima dari sati XXIImukim dan tengku imam lueng bata,seorang imam dari mukim lueng batayang berada di luar ketiga sagi.
Pertahanan lascar di aceh cukup kuat . belanda mengerahkan pasukannya untuk menguasai mesjid raya aceh tetapi mendapat perlawanan dari lascar yang mempertahankan mesjid raya aceh tersebut dengan kuat, karena lascar aceh tersebut sangat kuat mempertahankan mesjid raya membuat panglima belanda kohler menembakkan peluru api kearah mesjid
Yang membuat mundur lascar aceh tersebut. Dan orang belanda berhasil menguasai mesjid raya aceh tersebut. Pada tanggal 16 april 1873 belanda mencoba umtuk mendekati istana.
Usaha belanda tersebut ditahan oleh tentara aceh sehingga terjadilah pertempuran sengit antara pasukan belanda dengan tentara aceh, tentara aceh memberikan perlawanan yang cukup kuat sehingga membuat beland menarik mundur pasukannya kembali ke mesjid . dalam pertemputan itu belanda menderita kerugian 9 perwira dan 116 serdadu tewas.
Sebagian pasukan belanda telah di pukul mundur oleh pasukan tentara aceh pada saat itu. Dan mereka kembali mundur ke pantai. Usaha belanda untuk mematahkan perlawanan aceh teryata tidak berhasil. Atas persetujuan dengan pemerintah belanda meninggalkan pantai aceh pada tanggal 29 april 1873. Selama perang berlangsung perdagangan laut aceh terhambat, karena kapal-kapal belanda mengadakan blockade untuk menghalangi hubungan dangang aceh dengan nergara luar.
Kematian jendral kohler merupakan bukti bagi pemerintah hindia belanda bahwa perlawanan rakyat aceh tidak bisa dikataakan masalah yang ringan. Setelah kegagalan untuk menundukkan aceh  pemerintah hindia belanda merencanakan ekspedisi kedua ke daerah aceh.
Pada tanggal 6 november 1873 jendral J. van sweeten diangkat menjadi piimpinan ekspedisi belanda kedua yang akan membawa pasukan lebih besar berkekuatan sekitar 8000 orang . pasukan ekspedisi ini telah sampai di pantai aceh pada tanggal 9 desember 1873. Tugas pokok yang dibebankan kepada van sweeten adalah untuk menyerang dan merebut istana.
Kepadanya diberikan wewenang untuk mengadakan perjanjian dengan sultan aceh. Selain menjadi panglima ia juga diangkat sebagai kommisaris pemerintahan hindia belanda. Pendaratan terjadi pada tanggal 9 desember 1873 di daerah kuala lue aceh. Di gigieng pasukan belanda telah disambut oleh tembakan senapan tentera aceh dan pertempuran sengit segeralah terjadi
Tembakan –tembakan meriam belanda dari kapal perang mereka mengurangi daya tempur pasukan dari daerah aceh, sehingga aceh terpaksa untuk mengundurkan diri akibar serangan yang sengit dilakukan olleh perajurit belanda yang menyerang aceh.
Karena mereka mengetahui tujuan belanda datang ke aceh adalah untuk merebut istana maka pertahanan di daerah istana aceh di perkuat, pasukan bantuan berbagai daerah daatang untuk memperkuat pasukan pertahanan istana aceh.
Pertempuran yang terjadi mulai tanggal 6 januari 1874 memuktikan usaha gigih pihak aceh untuk menghindari kemungkinan didudukinya mesjid raya seperti yang terjadi pada saat hindia menyerang aceh pada ekspedisi pertama.
Panglima polim dengan pasukannya berada di peukkan aceh menyerang pasukan belanda yang yang akan mencoba untuk menguasai mesjid raya .
Setelah mendapatkan bantuan dari pasukannya yang lain belanda berhasil mengalahkan perlawanan pasukan panglima polim dan mulai bergerak mendekati mesjid.
Meskipun kira-kira 3000 orang pasukan aceh disekitar mesjid  melepaskan tembakan dengan sengit sekali , ternyata mereka tidak berhasil menolak desakan pasukan belanda yang ingin mendekati mesjid raya tersebut.
Setelah dapat menduduki mesjid raya pasukan belanda mempersiapkan diri untuk menyerang daerah istana aceh di kemudian hari.
Pasukan aceh berusaha menghalang – halangi pasukan belanda tersebut namun pasukan aceh tidak berhasil untuk menghentikan langkah pasukan belanda untuk menguasai istana aceh tersebut.
Pertempuran sengit terjadi tanggal 24 januari 1874 berakhir dengan terdesaknya pasukan aceeh dan dikuasainya istana aceh oleh musuh yaitu belanda, tetapi sultan istana aceh telah mengosongkan istana pada tanggal 15 januari dan menyingkirkan luengbata. Oleh sultan lueng bata dijadikan tempat kedudukan yang baru. Usaha sweeten untuk menangkap sultan tidak berhasil karena sultan dan para panglima , termasuk panglima polim telah bertekat untuk meneruskan perlawanan. Suatu keadaan tidak disangka terjadi yaitu sultan terserangwabah kolera sehingga meninggal pada tanggal 28 januari 1874
Untuk pergantian sultan beberapa panglima sagi yaitu panglima polim dari XXII mukim,cut banta XXV mukim dan cut lamreureng dari XXVI mukim, bersepakat untuk memilih putra almarhum sultan, Muhammad daudsyah sebagai penggantinya. Karena sultan ini baru berumur kira-kira 6 tahun , ia akan dibantu oleh sebuah dewan mangkubumi yang di ketuai oleh tuanku hasyim  . belanda mengira bahwa dengan pendudukan istana sultan , berarti mereka telah dapat menguasai aceh . bahwa proklamasi ini tidak dihiraukan oleh pihak aceh, terbukti dari perlawanan- perlawanan yang terus berlangsung di daerah aceh.
Dalam hubungan dengan perlawanan terhadap belanda ini , Nampak bahwa penduduk mauraksa kurang menunjukkaan sikap perlawanan., bahkan teungku Ne', kepala daerah tersebut, lebih cendrung untuk memihak kepada belanda. Sikap ini mungkin disebabkan oleh letak daerah meureksa di pantai dan karenanya langsung menderita ketika belanda memblokade . sikap pro terhadap belanda dari pihak meureksa ini menimbulkan kekesalan dikalangan pejuang- pejuang aceh sehingga sering kali terjadi penyerangan di daerah tersebut.
Semangat pejuang- pejuang aceh mengakibatkan kesulitan pihak belanda. Apa yang telah dikuasai belanda tidak lebih hanyalah istana sultan yang lama dan daerah –daerah tertentu yang dikuasai oleh tentaranya, sedangkan daerah –daerah luar masih dikuasai oleh pihak aceh. Meskipun tahun 1874 ada ulebalang-ulebalang baik dari aceh barat , aceh utara,aceh timur  dan beberapa  daerah lainnya yang mengadakan perjanjian perdamaian dengan belanda, tetapi ddalam kenyataannya mereka tidak tunduk sepenuhnya pada belanda. Van sweeten menyadari bahwa menduduki aceh dengan keekerasan tidak semudah yang seperti diperkirakan.
Pada tanggal 20 april 1874 van sweeten digantikan oleh mayor jendral J.L.J.pel.jendral baru ini merencanakan untuk menguasai daerah-daerah antara krueng raba dan krueng raya .dengan maksud untuk dapat membangun garis pertahanan melalui daerah sagi XXVI mukim. Sementara itu pasukan pejuang aceh masih terus mengadakan penyerangan terhadap pasukan- pasukan belanda yang terdapat di pelbagi tempat seperti di lueng bata, ketapang dua, bukit sibin, kuala gigieng,tibang,langkrung, kuta alam dan lainnya. Pasukan aceh yang menyerang kubu belanda di tungga berhasil menembak jendral pel hingga tewas.
Selama jendral pel memegang pimpinan, memang terlihat seemakin banyak daerah aceh yang dapat direbut oleh belanda, seperti:olee lee, nangrue,penge blang cut, lamara oleyo, kuta alam, lamara dan lainnya. Usaha belanda selanjutnya adalah diarahkan untuk memperkuat lini penutup di daerah yang telah dikuuasainya.diantara  kejadian yang menyebabkan kelemahan pihak aceh ialah seringkali adanya perang antara mereka yang bersikap menentang belanda dan mereka yang bersekutu dengan belanda, seperti yang terjadi antara negeri simpang uliim dan tanjung seomantok yang satu pihak memihak pada belanda dan satu pihaknya lagi memihak pada aceh.
 
Daftar pustaka
·         Marwati djoened poespanegoro,nugroho noto susanto,sejarah Indonesia 3,departemen pendidikan dan kebudayaan balai pustaka
·         Sartono karto dirjo,nugroho noto susanto,marwati djoened poespanegoro,sejarah nasional Indonesia, departemen pendidikan dan kebudayaan 1957

No comments:

Post a Comment