PERLAWANAN TERHADAP PENETRASI KOLONIAL

:PITRAWATI/B/S13

                        Yang dimana selama zaman VOC kepentingan perdagangan sangat di utamakan sehingga keterlibatannya dalam perang-perang intern atau konflik-konflik politik dapat  dibatasi, maka peranan nya lebih bersifat reaktif dan tidak terlalu agresif. Setelah VOC dihapus dan hak kekuasaannya diserahkan kepada hindia-belada serta politik pasifikasi dijalankan nya , maka timbul penetrasi yang semakin intensif diseluruh kepulauan Indonesia.
                        Sebagai mana kita ketahui bahwa pada umum nya kedatangan orang asing itu hanya akan membawa permasalahan dan juga akan timbul nya konflik  dengan situasi seperti itulah akan menimbulkan permusuhan dengan bangsa pendatang tersebut .
            Maka yang demikian itulah yang akan menimbulkan perbedaan sikap ada yang mau menerima ada nya orang asing dan ada juga yang tidak mau dengan orang asing tersebut. Maka kedatangan bangsa asing itu menyebabkan perpecahan antara masyarakat .
                        Salah satu factor yangrelijiusdalamhal ini yaitu memperkuat keyakinan serta mempertegas sikap dan tindakan kita. Belanda itu adalah kafir yang mengancam kedudukan dar-al islam wajar lah kalau kedatangan mereka di awali dengan perang sabil dapat kita lihat pada kejadian di minang kabau dan aceh. Meskipun perang diponegoro itu dipimpin oleh diponegoro namun tidak banyak terdengar pekik-pekik sabilillah atau bisa juga dibilang perang jihad. Pangeran diponegoro tersebut mendapat panggilan untuk menegak kan kerajaan jawa, tugas tersebut secara mitis yaitu dari Ratu adil.
*Perang di ponegoro (1825-1830)
Pangeran diponegoro adalah putra sulung humengkubuwono 111 raja mataram di Yogyakarta , pangeran diponegoro lahir pada 11 november 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan bernama R.A. Mangkarawati, istri nan permaisuri dari pakitan. Nama kecil pangeran diponegoro yaitu Raden Mas Ontowiryo, diponegoro mempunyai tiga orang istri  :
1.Bendara Raden Ayu anta wirya
2. Raden ayu ratna ningsih
3.Raden ayu ratna ningrum
            Yang diponegoro lebih tertarik dengan kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga dia lebih suka tinggal di tegal rejo tempat tinggal buyut putrinya ,permaisuri dari HB 1RATU AGENG TEGAL REJO dari pada tinggal dikeraton,
Perang diponegoro ini merupakan pergolokan terbesar yang terakhir dihadapi oleh pemerintah colonial belanda yaitu di jawa. Yang diperkirakan yang gugur pada saat itu lebih kurang dua ratus ribu orang yang mengalami penderitaan sepertiga dari  penduduk jawa yang ada pada waktu itu. System pajak tradisional telah menjadi beban berat secara turun-temurun, seperti:
·         Kering aji (heerendiensten)
·         Wilah welit (pajak tanah)
·         Pengawang-awang (pajak halaman pekarangan)
·         Pencumpling (pajak jumlah pintu)
·         Pajigar (pajak ternak)
·         Penyongket (pajak pindah nama) dan bekti (pajak menyewa tanah atau menerima jabatan)
Faktor ekonomi lain yang dapat menimbulkan kegelisahan ialah keadaan yang menjadi akibat peraturan Van der Capellen, yaitu yang menetapkan bahwa semua menyewa tanah oleh pengguasa eropa  dari penguasa dan bangsawan pribumi di Surakarta dan Yogyakarta mengembalikan dan membatalkan uang sewa atau pembayaran yang lain .kasus yang ada di ponegoro itu menyangkut penyewaan tanah sri sultan oleh Residen Nahuys, ialah tanah perkebunan kopi Bedaya.
Pemerintah sesudah Hamengku Buwana 1menjadi tidak stabil lagi karena H.B. 11 (Sultan sepuh) dianggap tidak dapat lagi diandalkan dan dia akhirnya ddibuang dan digantikan dengan H.B. 111 (Sultan raja). Setelah meninggal pada tahun 1814, dan di gantikan oleh putranya yang lahir dari ibu yang masih bangsawan . P. diponegoro dia sebagai putra tertua, akan tetapi dia lahir dari ibu seorang orang biasa,makanya dia tidak diangkat padahal telah dijanjikan oleh H.B.111 bahwa sepeninggalan nya dia akan diangkat menduduki tahta Yogyakarta. Hamengku Buwana 1v adalah seorang sultan yang mempunyai gaya hidup yang mewah dan dia sangat suka dengan hal baru yang ada di karaton. Setelah dia meninggal secara mendadak , lalu diangkatlah putra lelaki nya yang masih kecil (Sultan Menol-Hamengku Buwana V) .P.Diponegoro bersama P.Hamengku Bumi, nenek serta ibu sultan , diangkat sebagai embon. Dari hal itu dapat menimbulkan lagi kekecewaan bagi P.Diponegoro di tambah lagi tindakan selaku wali banyak dihalang-halangi oleh Patih Danuredjo.
Ditengah gaya hidup nya yang mewah tapi ia lebih banyak tinggal ditegalreja untuk menjalan kan ibadah islam dengan baik , suatu ilham yang ia terima adalah P.Diponegoro memperoleh perintah bahwa ia harus menyelamatkan tanah jawa. Tugas yang dari ilham itulah yang memberikan otoriter agar ia memimpin pada gerakan satu pihak saja dan menjadi tuntutan nya yang keras dalam berunding dengan belanda. Sebab yang meledakkan perang ialah provokasi yang dilakukan oleh penguasa belanda seperti merencanakan  pembuatan jalan menerobos tanah P. Diponegoro dan membongkar makam keramat. Itulah sebagai protes patok-patok untuk pembuatan jalan dicabut dan digantikan dengan tembok-tembok.                                                                              
Residen Smessaert berusaha mengadakan perundingan akan tetapi P. Diponegoro tidak muncul dia hanya mengirim wakil nya saja yaitu P. Mangkubumi. Dan akhirnya usaha asisten Rasiden untuk menangkap kedua pangeran di gagalkan oleh barisan rakyat di Tegalreja sebenar nya mereka telah meninggalkan tempat tersebut P.Diponegoro telah pindah ke selarong dara mana ia memimpin perang. Dan akhirnya kota Yogyakarta di kepung agar terjadi kelaparan . namun akhirnya terjadilah pertempuran terbuka dengan pengerahan pasukan-pasukan infranti, kavaleri dan artileri yang sejak perang Napoleo menjadi senjata andalannya dalam pertempuran frontal di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit .
Pertempuan yang sedemikian sengit itu sehingga suatu wilayah dapat di kuasai oleh pasukan belanda pada siang harinya,maka pada malam harinya wilayah itu sudah di kuasai kembali oleh pasukan pribumi.namun jalur logistic di bangun di hutan-hutan dan didasar jurang.sementara itu para telit sandi dan kurir bekerja keras mencari dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur srategis perang.yang mana informasinya itu adalah mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan, dan berita utamanya yaitu tentang curah hujan mengapa? Karena taktik dan strategi yang itu hanya dapat dibangun melalui penguasaan informasi.
Namun serangan besar yang dilakukan oleh orang pribumi yaitu pada saat bulan-bulan penghujan para senopati menyadari bahwa dia harus bekerja sama denga alam yaitu untuk senjata yang tak ada tandingan nya. Pada saat bulan penghujan datang gubernur belanda mulai melakukan usaha untuk gencatan senjata dan berunding mengapa demikian karena musim tropis yang deras itu membuat gerakan pasukan nya terhambat. Ketika gencatan senjata terjadi, belanda ituakan mengkosolidasikan pasukan nya dan dia akan memecah belahkan dan juga akan menekan anggota keluarga pangeran dan juga para pemimpin perjuangan rakyat yang berjuang di bawah komando pangeran Dipanegara.
Namun pejuang pribumi itu tidak gentar dengan hal itu bahkan mereka malah bersemangat untuk berjuang melawan belanda.pada saat puncak nya peperangan, belanda mengerahkan lebih kurang 23.000 orang serdadu,baik itu perang terbuka maupun perang gerilya yang di laksanakan yaitu melalui taktik hit and run dan penghadangan .itu bukan nya sebuah tribat war atau perang suku, akan tetapi itu adalah perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah di lakukan. Yang mana perang ini juga melengkapi dengan taktik perang urat saraf. Yang mana pasukan belanda terjun lansung kedalam pertempuran itu.
Pada tahun 1827, pasukan belanda melakukan penyerangan terhadap Dipanegara dengan menggunakan system benteng sehingga pasukan Dipanegara terjepit dan pada tahun 1829 kyai maja pemimpin spiritual pemberontakan tertangkap.kemudian menyusul lagi Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya yaitu Sentot Alibasya menyerah kepada belanda .namun akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830 jendral De Konck berhasil menjepit pasukan Dipanegara yang bertempat di magelang disanalah pangeran Dipanegara menyatakan bersedia menyerah kan diri tapi dengan syarat sisa anggota lascar nya harus di lepaskan . maka, pangeran Dipanegara di tangkap maka di asingkan ke manado lalu kemudian dia dipindahkan kemakasar hingga sampai akhir nya dia wafat dibenteng Rotterdam yaitu pada tanggal 8 Januari 1855.perang melawan penjajah akhirnya di lanjutkan lagi oleh para putra pangeran Diponegoro. Pangeran Alip atau Ki Sodewo atau bagus Singlon,Diponingrat, diponegoro Anom, pangeran joned trus melakukan penyerangan walaupun akhirnya strategis.
Keenpat putra pangeran Diponegoro dibuang ke ambon, sementara itu pangeran Joned akhirnya terbunuh dalam peperangan begitu juga dengan Ki Sodewo.berakhirnya perang jawa itu yang merupakan akhir dari perlawanan bangsawan jawa , yang mana perang jawa ini sangat banyak memakan korban pada pihak Hindia sebanyak 8.000 sedadu , berkembangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta berkurang ,yang mana sebagian orang kraton Yogyakarta Dipanegara dianggap sebagai pemberontak, sehingga anak cucunya tidak di perbolehkan lagi masuk ke kraton, sampai kemudian Sri Sultan HB 1X memberi amnesty bagi keturunan Dipanegara,dengan mempertimbangkan semangat yang di punyai oleh Dipanegara pada saat itu akhir nya di pertimbang kan dan anak cucu Dipanegara akhir nya di perboleh kan lagi tinggal di kraton terutama untuk mengurus silsilah bagi mereka tanpa ada rasa takut akan diusir.
Menurut benteng stelsel yang didaerah yang sudah diamankan dan dikuasai, dan juga didirikan benteng yang saling dihubungkan dengan jalan agar komunikasi dapat diselenggarakan dengan mudah. Benteng tersebut berfungsi untuk member perlindungan rakyat yang bermukim dan bercocok tanam kewilayah sekitar. Daerah operasi pasukan diponegoro hendak dibatasi antara sungai praga dan bagawanta. Kurang lebih dua abad silam terjadi peperangan sengit antara bangsa colonial inggris dn tidak akan dikembalengan keraton ngayokrato,bangsa colonial memporak poranda kan kerato ngayokjokarto sehinngga ribuan karyawan monumental produk asli keraton dirampas dan dibawa oleh inggris dikembalikan lagi hingga sampai sekarang. Dengan demikian bangsa Indonesia sangat dirugikan dan menderita terutama keraton ngayokjokarto.

Referensi buku
1.      Penulis:Yusra Abrar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1999
Dicetak oleh percetakan PT Gramedia, Jakarta
2.      Penulis: Peter Carey

No comments:

Post a Comment