Ekonomi dan Kebudayaan Negara Maroko

Devia Elisa Yani

 

Maroko adalah sebuah negara di barat laut Afrika yang mempunyai garis pantai yang panjang dekat Samudra Atlantik  yang memanjang melewati Selat Gibraltar  hingga ke Laut Tengah. Maroko menduduki Sahara Barat pada 1975, namun peristiwa tersebut belum diakui secara global. Negara Maroko, sekitar sepersepuluh lebih besar dari California, Aljazair adalah ke timur dan Mauritania ke selatan. Di pantai Atlantik ada dataran subur. Pantai Mediterania adalah pegunungan. Pegunungan Atlas, berjalan ke timur laut dari selatan ke perbatasan Aljazair, rata-rata 11.000 kaki ( 3.353 m) di ketinggian.

Wilayah yang kini dikenal dengan Maroko telah dihuni sejak zaman Neolitikum, setidaknya sekitar 8.000 sebelum Masehi. Di masa itu, kawasan ini tidak setandus yang kita kenal sekarang. Di zaman

klasik, Maroko juga dikenal sebagai Mauritania (yang namanya mirip dengan nama negara di Laut India). Penelitian yang dilakukan selama berpuluh tahun menemukan suku bangsa yang memberikan sumbangan genetik kepada manusia Maroko saat ini, mulai dari Amazighs/Berbers, suku bangsa yang utama, lalu Arabs, Iberians, Phoenicians, Yahudi Sephardik, dan Afrika Sub-Sahara. Afrika Utara dan Maroko di masa lalu perlahan tapi pasti semakin terintegrasi dengan kawasan perdagangan Mediterania yang dikendalikan pedagang dan pemukim Phoenician di awal masa Klasik. Pemukiman utama Phoenician di masa itu terletak di Chellah, Lixus dan Mogador. Mogador sendiri diduga telah dihuni oleh keluarga-keluarga Phoenician pada abad ke-6 SM. Kehadiran orang-orang Phoenician di kawasan itu memberikan bukti bahwa sejak lama Maroko terlibat aktif dalam perdagangan yang melibatkan Kekaisaran Romawi dan dikenal sebagai Mauretania Tingitana.

Di abak ke-5, bersamaan dengan kehancuran Kekaisaran Romawi, kawasan ini jatuh ke tangan suku-suku Vandals, Visigoths, dan kemudian Yunani-Bizantium. Sepanjang masa ini, bagaimanapun juga, kawasan pegunungan Maroko tidak dapat ditaklukkan oleh pendatang. Wilayah di pegunungan ini tetap dikusai suku Barber.Agama Kristen diperkenalkan di Maroko pada abad ke-2 M dan menjadi begitu populer di kawasan perkotaan juga di kalangan suku Barber. Di abad ke-7 M, tepanya pada tahun 670 M, pasukan Umayyah yang dipimpin Uqba ibn Nafi menaklukkan Afrika Utara. Orang-orang Arab membawa adat kebiasaan, budaya dan agama Islam. Orang-orang Barber beramai-ramai memeluk Islam dan beberapa kerajaan Islam berukuran kecil berdiri di kawasan itu seperti Kerajaan Nekor dan Kerajaan Barghawata.

Di bawah Idris ibn Abdallah, pendiri Dinasti Idrisiah, kawasan yang telah dipersatukan itu segera memutus hubungan mereka dengan Bani Abasiah yang berada di Baghdad dan Bani Umayyah di berada di Damaskus dan menguasai hingga Andalusia.

Wangsa Idrisiah mendirikan kota Fes yang kemudian dikenal sebagai pusat pendidikan dan pusat kekuasaan di kawasan itu. Setelah kekuasaan bani Idrisiah memudar, orang-orang Arab mulai kehilangan kontrol politik di Maroko. Sementara orang-orang Barber setelah memeluk Islam membentuk pemerintahan dan mulai mengambil alih kekuasaan. Maroko pun mencapai puncak keemasannya di bawah kekuasaan Barber setelah abad ke-11 M. Dinasti Almoravids, Almohads, kemudian Marinid dan akhirnya Saadi berusaha mengembangkan pengaruh Maroko ke seluruh Baratlaut Afrika. Menyusul pembantaian dan pengusiran di Eropa yang dikenal dengan Reconquista di Semenanjung Iberia, orang-orang Muslim, bersama orang-orang Yahudi, melarikan diri dan menyeberang ke Maroko.

Setelah keluarga Saadi dari Dinasti Alawi berkuasa, Maroko menghadapi serangan dari Spanyol dan Kekaisaran Otoman Turki yang bergerak ke arah barat. Alawi berhasil mempertahankan kekuasaan, dan semakin kaya disbanding sebelumnya, walaupun mereka kehilangan banyak wilayah. Pada tahun 1684, Alwai menginvasi Tangier. Pada kurun 1672 hingga 1727 pemerintahan di bawah Ismail bin Sharif yang berlawanan dengan suku-suku local mulai membentuk satu negara.

Maroko adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Amerika Serikat sebagai sebuah negara yang merdeka pada tahun 1787.Hubungan baik dengan Amerika telah terbentuk setidaknya satu dekade sebelum itu. Ketika kapal-kapal dagang Amerika diserang oleh bajak laut, pada bulan Desember 1777, Sultan Muhammad III dari Maroko menyatakan bahwa semua kapal dagang Amerika yang melintas di Atlantik Utara berada di bawah perlindungan Maroko. Kini perjanjian persahabatan antara Amerika dan Maroko menjadi perjanjian persahabatan tertua di Amerika yang tidak pernah lekang.

Keberhasilan Portugis menguasai pantai-pantai Samudera Atlantik di abad ke-15 tidak berdampak pada jantung Mediteranian di Maroko.

Setelah Perang Napoleon, Mesir dan Afrika Utara perlahan tapi pasti melepaskan pengaruh Istanbul. Dan bersamaan dengan industrialisasi Eropa, Maroko pun, seperti juga seluruh wilayah Afrika, menjadi kawasan yang begitu berharga dan penting untuk dikuasai. Prancis mulai memperlihatkan keinginan mereka menaklukkan Maroko pada tahun 1830. Kekuasaan Prancis di Maroko yang diakui Inggris pada tahun 1904, memancing reaksi keras dari Jerman. Krisis yang terjadi di tahun 1905 pun menghasilkan Konferensi Algeciras di Spanyol tahun 1906. Dalam konferensi itu, kekuasaan Prancis di Maroko semakin diakui.

Krisis politik di Eropa yang dipicu oleh perebutan pengaruh terhadap Maroko di Eropa kembali terjadi pada tahun 1912 setelah Maroko dan Prancis menandatangani Perjanjian Fez yang menjelaskan bahwa posisi Maroko berada di bawah perlindungan Prancis. Di dalam Perjanjian Fez itu juga disebutkan bahwa bahwa Spanyol memperoleh hak menguasai kawasan selatan Maroko yang dikenal. Walau berstatus sebagai sebuah begara yang berada di bawah perlindungan Prancis, namun kehidupan politik di Maroko ketika itu sungguh berwarna. Politisi-politisi Maroko memanfaatkan Atlantik Charter yang ditandatangani oleh pemimpin AS dan Inggris yang isinya antara lain memberikan hak bagi setiap orang untuk menentukan kedaulatan.

Manifesto yang disampaikan Partai Istiqlal pada tahun 1944 merupakan salah satu permintaan yang disampaikan partai politik Maroko secara terbuka di masa itu. Pada bulan Agustus 1953, Ahmed Belbachir Haskouri, salah seorang tangan kanan Sultan Muhammad V memproklamirkan Sultan Muhammad V sebagai penguasa Maroko yang sah. Pada Oktober 1955, kelompok Jaish al-Tahrir atau Pasukan Pembebasan yang dibentuk oleh Komite Pembebasan Arab Maghrib melancarkan serangan ke jantung pertahanan dan pemukiman Prancis di kota-kota besar di Maroko.

Peristiwa di atas, bersama peristiwa lain di masa itu telah meningkatkan solidaritas di kalangan orang Maroko. Masyarakat Maroko mengenal masa itu sebagai masa revolusi yang digerakkan oleh Raja dan Rakyat atau Taourat al-Malik wa Shaab dan dirayakan setiap tanggal 20 Agustus

Ekonomi Maroko

Maroko walaupun terletak di benua Afrika, alamnya tak jauh berbeda dengan wilayah asia yang subur dan hijau, sehingga seringkali pelancong dari manca negara tercengang melihat kesuburan tanah Maroko yang dipenuhi dengan pepohonan dan penghijauan di segenap wilayah. GDP Tahun 2010, mencapai US$ 103,5 milyar dan GDP Perkapita US $ 4.800, dengan ekspor utama phospat, pupuk alam / kimia, asam phospat, buah sitrus, sardin, produk garmen, produk kelautan.

            Sejak dipimpin Raja Muhammad VI, Maroko mengalami kemajuan pesat. Pemerintah memberikan perhatian yang besar  akan ekonomi dan kehidupan rakyat, termasuk pembangunan infrastruktur jalan tol, airport dan pelabuhan, Maroko mengalami kemajuan sehingga kehidupan di Maroko dapat diibaratkan seperti di negara-negara di Eropa Selatan.

Dalam Bidang Ekonomi, sejak tahun 1983, Maroko melaksanakan kebijakan privatisasi sektor ekonomi tetapi tetap dikontrol pemerintah. Hasil dari penerapan ekonomi liberalnya, Maroko menjadi salah satu pemain utamaekonomi Afrika, The World Economic Forum menempatkan Maroko padarangking ekonomi ke 5 di Afrika, sedang untuk Afrika Utara, Maroko ekonominya termasuk yang paling  kompetitif menempati urutan kedua dibawah Tunisia. Menurut African Competetiveness Report 2009, Unit Intelijen Ekonomi, Maroko bahkan menempati rangking pertama dalam indeks kulitas kehidupan.

Mitra Dagang Maroko

            Pada saat ini hubungan dagang utama Maroko dengan EU ( khususnya Perancis dan Spanyol) (Ex:65.3%, Im:57,6%)), Amerika (Ex:8.9%, Im:11.7%). Afrika (Ex:9.8%, Imp:5.9%), Asia (Ex:15,1%, Imp:24.5%),Oceania (Ex:0.9%, Imp:0.3%)  Mitra utama Maroko dalam ekspor adalah EU (Spanyol (22%); Perancis (20%)dan Italy (4%)); India (4,(%); Brazil, USA dan Singapura, yang meliputipakaian/tektil; komponen elektrik, olive oil, citrun, jeruk, produk pertanian lainnyabukan organik kimia; mineral mentah; phospat. Sedang Impor produk yang dibutuhkan yaitu Minyak dan gas bumi, elektronik, qandum, tekstil dan garmen, kopi dan teh, berasal dari EU (Perancis, Spanyol, Jerman), dan China, Saudi Arabia, dan Rusia.

Kerjasama Free Trade Area

Maroko menjadi anggota dari 17 Free Trade Area/FTA negara Arab besar (GAFTA), yang menfasilitasi perdagangan antar negara di area tersebut. Maroko juga menandatangani Perjanjian Agadir (2004) dan yang berlaku sejak 2006, yang membentuk FTA antar negara mideterrania Arab yang anggotanya yaitu Mesir, Yordania, Maroko dan Tunisia. Kerjasama FTA ini membawa arus FDI masuk lebih besar ke Maroko. Disamping itu maroko telah menandatangani FTAdengan UAE (2001) USA (2004), Turki (2004) dan proses FTA dengan Canadasejak 2011, sedang dengan China sedang digarap kemitraan strategis.

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Sejak tahun 2004-2007, laju  pertumbuhan ekonomi Maroko relatif stabil dan cukup baik yaitu berkisar antara  4-5%, dengan rata-rata pada tahun 2003-2007 sebesar 4,7%. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar  4,2%dan  tahun 2011 meningkat menjadi 4,3%.

Pada tahun  2012 pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 3,7%, namun pada kuartal I  hanya mencapai 2,3% turun dari tahun sebelumnya. Penurunan pertumbuhan ini merupakan imbas dari  krisis ekonomi Uni Eropa yang sangat berpengaruh pada perolehan nilai investasi, turunnya nilai perdagangan dan berkurangnya penerimaan pariwisata akibat anjloknya jumlah wisatawan ke Maroko.

Disamping itu, kurangnya curah hujan telah mengakibatkan rendahnya produktivitas hasil pertanian, sehingga mengakibatkan meningkatnya impor maroko akan bahan makanan terutama gandum. Berdasarkan data tahun 2010, Sektor Jasa merupakan penyumbang terbesar GDP Maroko 51,4%, kemudian diikuti oleh sektor Industri (pertambangan/konstruksi/manufaktur) 31,6%, dan Sektor Pertanian termasuk pertanian dan perikanan yang menyumbang 17% bagi GDP, namun sangat penting karena menyerap tenaga kerja terbesar sekitar 40-45%.

Dalam sektor Jasa, pertumbuhan yang paling tinggi pada sub sektor pariwisata,telekomunikasi dan tektil. Pada tahun 2011 sumbangan sektor jasa meningkat menjadi 60%, industri 27% dan pertanian/perikanan menurun menjadi 13%.

Sektor Pariwisata

Dalam Sektor Pariwisata Maroko mempunyai destinasi pariwisata yang sangat beragam dan unik perpaduan timur dan barat, antara lain destinasi peninggalan sejarah Islam, pantai, gurun, salju. Pada tahun 2011, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Maroko berjumlah 10 juta, dan dalam 20 tahun mendatang ditargetkan berjumlah 20 juta. Maroko mempunyai 6 kota yang ditetapkan UNESCO sebagai kota Warisan Dunia yaitu Fes, Marrackech; Meknes, Qualili/Volubilis, Tetouan, Essaouiria. Sedangkan Casablanca merupakan kota bisnis dan pusat ekonomi Maroko dengan fasilitas pelabuhan dan airport terbesar dan tersibuk di Maroko, setelah itu diikuti kota Tangier yang sedang dikembangkan menjadi Free Trade Zone dengan fasilitas pelabuhan modern dan transportasi KA tercepat yang menghubungkan ke Casablanca, disamping itu terdapat kota Rabat yang merupakan Ibukota Maroko.

Sektor Industri

Dalam bidang Industri, pertambangan adalah sektor penyumbang kedua terbesar ekonomi Maroko, tercatat 35% dari perdagangan luar negeri dan hampir sekitar 6% dari GDP negara. Maroko mempunyai 75% cadangan phosphate dunia dan merupakan eksporter inti dunia dan produsen phosphat terbesar ketiga dunia setelah Amerika dan China. yang utama  adalah pertambangan phosfat, dan pertambangan batu. Sebagai tambahan, Maroko memepunyai deposit besar atas biji besi, tembaga, timah, seng, antimony, antrasit, perak, kobalt, molipdebnum dan batubara. Industri berat adalah pupuk, penyulingan, perakitan mobil dan traktor, pengecoran, aspal dan semen.

Industri manufaktur yang meliputi food proccessing, barang-barang kulit, tekstiltercatat menyumbang 1/6 dari GDP, dan sumbangannya terus meningkat secara pasti. Tektil merupakan industri utama di Maroko, dengan konsumen utama adalah Uni Eropa, dengan perancis tercatat 27,6 % pakaian siap jadi, 46% kaos kaki dan 28,5% tekstil dasar produksi Maroko. Beberapa pengolahan produk pertanian dan barang-barang konsumen disiapkan untuk kebutuhan lokal. Namun demikian pengalengan ikan, buah, anggur, prosuk kulit dan tekstil dan kerajinan tradisional Maroko di ekspor.

Sektor Pertanian dan Perikanan

Dalam Bidang Pertanian dan Perikanan merupakan sektor yang mendapatkan perhatian besar pemerintah, karena menyangkut hajat hidup 40-50% penduduk. Pemerintah mempunyai program reformasi besar dalam bidang pertanian dan perikanan 5 tahun kedepan yang dicanangkan pada tahun 2009 untuk mengembangkan produktivitas dan diversifikasi produk pertanian dan perikanan, meningkatkan ekspor produk unggulan dan untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatatkan pendapatan petani.

Gandum menempati lebih dari 60 persen produksi pertanian dan area tanam untuk gandum diperluas pesat selama 20 tahun dengan dukungan pemerintah. Pertanian Maroko sangat tergantung pada curah hujan, hanya sekitar 10% area pertanian yang mendapatkan irigasi. Pertanian dibagi dalam 3 sektor:

1.      modern, pribadi dan irigasi; modal besar, dan pertanian untuk memproduksi/orientasi ekspor terutama buah dan tanaman.

2.      Pertanian dalam organisasi irigasi waduk besar yang terutama memproduksi tanaman gula, biji untuk bibit, buah dan tanaman untuk pasar lokal.

3.      Pertanian tadah hujan dengan tanah yang lebih subur di Barat laut yang menanam gandum, oliv,  pulsa, daging dan produk susu dan tanah yang kurang subur di selatan dan timur yg umumnya ditanami gandum dan untuk perternakan domba.

Dalam bidang perikanan Maroko mempunyai perjanjian kemitraan dengan UniEropa (FPA) yaitu perjanjian prikanan yang mengijinkan kapal Uni Eropa untuk mengambil ikan di perairan Maroko. Perjanjian ini ditandatngani pada 28 Juli 2005, dan beralu mulai 28 Februari 2007, dan berakhir pada tanggal 27 Februari 2011. Dengan perjanjian ini, UE memberikan bantuan keuangan sebesar E.144 juta kepada Maroko dan sebagai gantinya Maroko memberikan kesempatan bagi 11 negara yaitu Perancis, Jerman, Yunani, Irealnd, Italy, Latvia, Lithuania, Belanda, Polandia, Portugal dan Spanyol, untuk mengambil ikan di perairan Maroko. Kerjasama ini dipandang sebagai kontroversial, karena tidak jelasnya spesifikasi teritorial yang dimaksud, dan sangat berkurangnya sumber ikan Maroko.

Industri Perikanan di Maroko yang menyumbang sekitar 2-3% GDP Maroko, merupakan penyumbang devisa andalan. Tercatat 70% hasil penerimaan ekspor ikan, yang pada tahun 2010 mencapai 1,09 juta ton yang bernilai Dh.4,23 milyar (E37.4 milyar), khususnya sarden yang mencapai 88,9% hasil tangkapan sehingga Maroko merupakan produsen utama dunia. Selama masa yang panjang, industri perikanan menjadi pilar ekonomi negara, Maroko merupakan pasar ikan terbesar di Afrika, sektor perikanan menyumbang 3% GDP.

Pemerintah memperkirakan sekitar 400.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung (termasuk 104.000 nelayan) terlibat industri perikanan. Area memancing di Canary sebelah barat pantai Maroko sangat kaya ikan Sarden, bonito, Tuna, namun Maroko masih ketinggalan dalam fasilitas prosesing dan peralatan modern untuk mengolah sumber daya laut. Dengan uang hasil konpensasi dari UE, Kantor Perikanan Nasional, dibawah Kementerian Pertanian, berupaya memordernisasi sektor perikanan domestik.

Reformasi luas sektor pertanian Maroko, juga mencakup sektor perikanan yang dimulai pada tahun 2009, dimana sektor pertanian dan perikanan berada dalam naungan satu kementerian. Rencana Halieutis, yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor dari DH. 8,3 milyar (E.729 juta) menjadi DH.21.9 milyar (E.1,9juta) pada tahun 2020. Pada periode yang sama, kontribusi sektor perikanan pada GDP diharapkan meningkat dari DH.16.2 milyar menjadi DH.23.9 milyar (E.2juta). Pekerjaan langsung dalam industri pertanian, suatu pekerjaan utama, juga diharapkan meningkat dua kali lipat, dari 61.650 menjadi 115.000.

Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Dalam Bidang konstruksi Maroko melakukan pembangunan intensif infrastruktur, Maroko merencanakan investasi lebih dari $.15 milyar untuk meningkatkan infrastruktur utama termasuk jalan, pelabuhan, airport untuk periode tahun 2002-2015 guna mendorong daya saing ekonomi ditengah upaya merubah negara dalam kerangka investasi dan ekpor kepada Uni Eropa dan Amerika Serikat. Jaringan jalan tol Maroko secara efektif telah menghubungkan wilayah yang berbeda di negara tersebut.Jaringan jalan tol yang dimulai sejak jaman kolonial, terus dipelihara dan secara bertahap dikembangkan. Sistem kereta api menghubungkan pusat kota di utara, dan jalur kereta baru bersama dengan perluasan jalan, dibangun di Laayoune di Sahara Barat.

Maroko mempunyai 12 pelabuhan sepanjang garis pantai. Casablanca saja tercatat sekitar separoh dari pelabuhan, disamping itu Maroko sedang memordenisasi fasilitas pelabuhan di Tangier yang direncanakan sebagai pelabuhan terbesar di Afrika dan Mideterranea. Pelabuhan utama lainnya adalah safi, Mohammedia, Agadir, Nador, kenitra dan El Jorf Lasfar.

Maroko memiliki 12 Airport mampu mengakomodasi jasa penerbangan besar, dengan airport internasional utama terletak di Casablanca.Airport internasional lainnya adalah Marrackech, Tangier, Quazarzate, Fes, Agadir, Tetuoan, Oujda, Rabat, lauyyonne, dan airport domestik seperti Dakha, Essauira, Alhocceima, Errachida, Tan-tan, dan Guemim.Pesawat milik negara Royal Air Maroc menyediakan jasa penerbangan reguler ke Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika barat. Maroko mengimplementasikan US$. 16.3 program infrastruktur dalam  bidang transportasi pada periode 2008-2012. Program ini meliputi beberapa proyek seperti mengembangkan kompleks pelabuhan Tangier-Med, memordernisasi jaringan kereta api, dan mencapai kereta tercepat pertama yang menghubungkan antara Tangiers dan Casablanca, dua kota dagang utama.

Program tersebut juga mencakup peningkatan kapasitas airport Maroko untuk mengakomodir 30 juta penumpang pada tahun 2010, membangun 630 km jalan tol dan menyelesaikan 1,500 km. Pada bulan November 2008, Maroko diperkirakan telah memiliki 900 km jalan tol. Pembangunan jalan tol melonjak ke 160 km dari 40 km setahun pada tahun 90an, dan 100km selama tahun 2002-2005, tercatat investasi meningkat dari 81,7 juta ke U$. 543 juta pada saat ini.

Pada tanggal 28 Mei 2012, Komisi Investasi Nasional Maroko menyetujui 35 proyek investasi, 16 diantaranya proyek investasi baru senilai 19 Milyar Dirham yang diharapkan akan membuka lapangan kerja sekitar 4.700 tenaga kerja secara langsung.

Berdasarkan rilis Perdana Menteri, proyek-proyek yang tengah dibahas dihadiri berbagai menteri dan pejabat BUMN Maroko terkait, terutama sektor industri, mineral, komunikasi, pariwisata dan perumahan. Proyek-proyek tersebut antara lain dibangun di wilayah Syaqiya El Hamra, Rabat, Salé- Zomur Zaér, Grand Casablanca, Tanger dan Tetoan.

Daya Tarik Investasi

Dengan letaknya yang strategis dan pembangunan infrastruktur yang merata, stabilitas politik, kebijakan ekonomi terbuka/liberal, kemampuan Sumber Daya manusia dalam bahasa Arab dan Perancis serta upah yang relatif murah dibandingkan Eropa membuat Maroko menjadi incaran investasi. Foreign Direct Investment (FDI) terutama berasal dari negara-negara Uni Eropa (73,5%) yaitu Perancis ( US$. 1.86 Milyar) dan Spanyol  (US$.      783 Juta), kemudian diikuti oleh Negara-negara Arab:19,3% terutama Persian Gulf Countries  (Saudi,  UAE, Qatar, Bahrain, Oman. FDI terutama pada sektor pariwisata 33%, kemudian real estate dan infrastruktur. Masyarakat Maroko yang bekerja di luar negeri juga merupakan sumber FDI yang pada umumnya bergerak pada bidang property dan katering.

Produksi terbesar Maroko

Maroko merupakan negara urutan kelima produksi buah tiin terbesar di dunia, tumbuh lebih dari 60 persen dari total tanaman. Maroko merupakan salah satu produsen utama fosfat didunia. Batu fosfat ditambang di beberapa daerah di Maroko. Area yang paling aktif ditambang adalah Khourigba, yang merepresentasikan area tambang tunggal batu fosfat terbesar di dunia. Dua operasi tambang open pit di Khourigba menghasilkan 50 persen batu fosfat yang ada di Maroko. Cadangan dari batu fosfat yang masih tersimpan diestimasikan sekitar 20 miliar ton.

Garam diekstak dari tambang yang terletak sekitar 10 km sebelah timur Mohammedia.

Lokasi ini merupakan tambang garam terbesar di Maroko dan memiliki kapasitas produksi 1 Mt/a. Cadangan emas terreka mencapai 600 miliar ton. Endapan ini berumur Triasik, kemungkinan diendapakan secara transgresfi di area laut dangkal, dimana air laut yang terjebak tidak dapat kembali ke lautan lepas. Aktivitas tektonik kemudian melipatkan endapan garam dan menyebabkan rekristalisasi hingga 98,8 persen dari endapan garam tersebut bersifat murni. Endapan garam ini mencapai ketebalan 80 m di beberapa tempat di tambang ini.

Kebudayaan Maroko

Maroko termasuk negara yang kaya akan budaya. Sebab, negara ini menjadi tempat pertemuan budaya dari berbagai macam bangsa. Yaitu, dari daerah timur (Benua Asia) yang meliputi kebudayaan bangsa Punisia, Tunisia, Yahudi, dan Arab. Sedangkan dari utara (Benua Eropa), ada bangsa Romawi, Vandal (Jerman), dan Andalusia (Spanyol). Dari daerah selatan, ada kebudayaan y ang berasal dari wilayah gurun Sahara.

Kekayaan budaya di Maroko ini turut memengaruhi beberapa bangunan yang ada di sana. Salah satunya, Masjid Hassan II. Masjid ini terletak di Kota Casablanca dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia (setelah Masjid Al-Haram di Mekkah, Arab Saudi). Rancangan bangunan masjid ini mendapat pengaruh dari arsitektur Spanyol.

Kebudayaan Maroko lainnya, adalah Falconry atau hawking (dari Bahasa inggris, artinya "perburuan dengan memakai elang") adalah jenis olahraga yang memanfaatkan falcon (jenis elang atau alap-alap) atau hawk (rajawali) dalam suatu aktivitas berburu. Orang yang memptaktikkan falconry dinamakan falconer. Olahraga ini menuntut kesabaran dan ketekunan dalam melatih burung. Burung harus dapat dijinakkan atau "dimanusiakan" dan diajari untuk melakukan berbagai macam hal seperti terbangkembali ke tangan sang majikan atau berburu di ladang perburuan. Pada tahun 2010, salah satu olahraga tertua di dunia ini didaftarkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia UNESCO oleh banyak negara, antara lain Republik Korea, Uni Emirat Arab, Belgia, Republik Ceko, Perancis,Mongolia, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Spanyol dan Suriah.

Awalnya aktivitas ini dilakukan untuk mencari makanan, namun saat ini telah banyak dilakukan sebagai ajang persahabatan dan kebersamaan. Falconry umumnya dipraktikkan di jalur terbang migrasi burung (flyway) atau pada sebuah lapangan oleh orang dari segala umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Tradisi ini mengembangkan hubungan yang kuat dan jalinan spiritual antara falconer dengan burung mereka yang mana membutuhkan komitmen kuat untuk mengembangbiakkan, melatih, memegang, dan menerbangkannya. Di banyak negara, falconry diwariskan dari generasi ke generasi sebagai tradisi budaya, yang memberikan latihan atau ajaran di dalam keluarga atau sebuah kelompok.

Di Mongolia, Maroko,Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab contohnya, para falconer mengajak anak-anak mereka ke padang pasir dan mengajarkan mereka menangani burung dan membangun hubungan kepercayaan dengannya. Para pemilik burung berasal dari latar belakang yang berbeda namun menjalin nilai-nilai kebersamaan, tradisi dan praktik yang sama dalam metode melatih dan merawat burung, menggunakan peralatan yang dibutuhkan, hal ini cukup sama di seluruh dunia. Tradisi ini membentuk dasar dari warisan kebudayaan dunia yang lebih luas, termasuk juga atribut-atribut budaya sepertipakaian tradisional, makanan, musik, lagu, puisi dan tarian yang didukung oleh komunitas dan kelompok yang mempraktikkannya.

Penduduk (Suku Bangsa)

Mayoritas penduduk di Maroko adalah suku bangsa Berber. Suku bangsa berber Yaitu, suku asli yang tinggal di wilayah Afrika bagian utara. Bangsa Arab menjadi penduduk kedua terbanyak di sana. Bangsa Arab itu datang dari Benua Asia. Suku bangsa berbermerupakan suku pertama yang bermukim di Maroko. Terdapat bukti arkeologi yang kuat bahwa Maroko pernah dihuni manusia gua dari zaman batu. Pada abad ke-7 penduduk Arab mulai bebaur dengan suku beber di Maroko. Sedangkan pada abad 12-15 bangsa badui memasukkan bahasa Arab dan agama Islam ke pedalaman Maroko. Sebelum mendiami Maroko suku berber tinggal di daerah pegunungan Kabilia di sepanjang pantai, di pegunungan Aures yang jauh di daerah pedalaman, dan di sekitar oasis Mzab. Seiring persebaran, suku berber juga masuk ke negara Aljazair.

Bangsa berber memiliki ciri fisik wajah yang rupawan, bertubuh semampai, bermata biru, variasi warna kulit yang banyak. Hal tersebut terjadi karena perkawinan campuran dengan orang Mediterania, Arab, dan Afrika Hitam. Sebagian besar penduduk Maroko adalah muslim. Menurut tradisinya, wanita Maroko hidup dalam lingkungan yang terbatas dan terkurung. Ketika keluar rumah, mereka memakai cadar dan membungkus dirinya dengan jubah katun panjang yang menyentuh tanah (jellabah) namun saat ini tradisi mulai berubah, seorang wanita yang terbatas untuk keluar rumah mulai beraktifitas di luar rumah mereka, seperti halnya ke toko, masjid, dan tempat umum lainnya.

              Mayoritas penduduk suku bangsa berber adalah menganut agama Islam sama halnya dengan suku bangsa Arab. Di Afrika Utara yang paling sering digunakan adalah bahasa Arab, namun seperlima penduduk Aljazair menggunakan bahasa berber.  Di Aljazair yang disebut keluarga bukan hanya orangtua dan anak-anaknya, namun juga kakek dan cucuk (keluarga inti). Di daerah pedesaan tanah dan pekerjaan dibagi untuk setiap anggota kelurga. Sistem perkawinannya adalah endogamy, yaitu menikah dengan anggota kelompoknya sendiri. Masyarakat menempatkan kaum lelaki di atas kaum perempuan. Kehidupan wanita islam (tradisional) adalah tinggal dirumah dan mengurus rumah tangga, namun kini mulai bergeser seiring perkembangan jaman. Sebagian besar penduduk adalah seorang petani, peternak, pedagang, penambang, dan perajin logam serta ukiran. Suku berber mengekspresikan pikiran melalui lukisan-lukisan di dinding gua, lukisan dan ukiran batu, dan salah satu yang ditemukan adalah Wadi Matheondous dan dareh pegunungan Jabal Acacu.

Daftar Pustaka :

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/04/07/maroko-negeri-yang-terlupakan-453029.html

Hassan. Hasan Ibrahim, AI-Dakwah Ila aI-Islam, Kairo: Maktabah al-Nandhal al-­Mishriyah, 1970

Geertz, Clifford. Islam yang Saya Amati Perkembangan di Maroko dan Indonesia,diterjemahkan oleh Hasan Basri dari judul: Islam Observed, Religious Development in Maroko and Indonesia, Jakarta: Yayasan Ilmu Ilmu Sosial,

 

No comments:

Post a Comment