KRISIS EKONOMI UKRAINA


 MELINDA YANI/S/PE-B

Republik Rakyat Ukraina atau Republik Nasional Ukraina atau Ukraina adalah pendahulunya negara Ukraina modern yang dinyatakan tanggal 23 Juni 1917.Pada awalnya sebagai bagian dari Pemerintahan Sementara Rusia setelah Revolusi Rusia. Negara ini memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 25 Januari 1918. Selama keberadaannya republik pendek ini melalui beberapa transformasi politik dari republik sosialis lunak dipimpin oleh dewan Tengah dengan perusahaan sekretariat Umum ke nasional republik, yang dipimpin oleh Direktorat dan Symon Petlyura.

Begitu banyak permaslahan yang dialami dan harus di hadapi Ukraina.Gejolak konflik yang terjadi di Ukrina menyebabkan terjadinya kemerosotan pereokomian ukraina dan menyebabkan ukraina akan memasuki masa krisis parah. Karena diketahui ukraina mengalami kemerosotan di dalam bidang ekonomi akibat konflik dan permasalahan-permasalahan yang terjadi bukan hanya berpengaruh terhadap perekonomian ukraina sendiri akan tetapi mempengaruhi ekonomi global.Situasi ekonomi Ukraina memburuk dimana utang makin besar, korupsi meluas, harga-harga melonjak naik. Sekalipun ada bantuan milyaran dari luar negeri, penduduk Ukraina menghadapi tantangan berat, dan dengan terjadinya krisis tersebut bukan hanya ukraina sendiri yang mengalami dampak dari krisis tersebut akan tetapi dampaknya juga mengenai ekonomi global. Dalam sebuah media menulisakan Krisis Ukraina Hambat Perekonomian Global, Menurut para ahli Bank Dunia, krisis di Ukraina akan punya dampak lebih besar pada perkembangan ekonomi dunia dari yang diperkirakan sebelumnya.Eskalasi situasi di negara itu bisa merusak kepercayaan pelaku ekonomi,yang kemudian membatalkan invewtasi secara umum dan bersikap menunggu.
Tertekan oleh kerusuhan politik,ekonomi Ukraina terus memburuk dengan cepat dan rakyat setempat semakin menghadapi kerasnya keadaan karena para pemimpin baru negara mereka mengkhawatirkan pukulan akibat diperkanalkanya langkah penghematan. Ekonomi Ukraina sudah morat-marit bahkan sebelum digulingkannya Presiden Viktor Yanukovych. Dalam pekan-pekan mendatang, penghapusan subsidi energi yang besar, kenaikan pajak dan pengurangan besar-besaran anggaran belanja pemerintah akan mulai menggigit.Sekitar 24.000 pegawai negri dan 80.000 pesonil kepolisian bisa kehilangan pekerjaan mereka. Sebagian untuk memenuhi persyaratan yang diberlakukan Dana Moneter Internasional (IMF) karena menerima pinjaman darurat $18 miliar, para pemimpin negara itu pasca Yanukovych tidak punya banyak pilihan untuk mulai memperkenalkan langkah penghematan.Mereka berusaha untuk mengangkat kembali Ukraina dari "jurang kebangkrutan ekonomi dan keuangan," kata PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk.Yatsenyuk meminta rakyat Ukraina agar bersabar, dengan mengatakan bahwa salah urus ekonomi di bawah kekuasaan Yanukovych dan merajalelanya korupsi presiden terguling dan kelompoknya menjadi sebab buruknya keadaan negara.
Lebih dari $20 miliar cadangan emas negara Ukraina kemungkinan sudah digelapkan selama kekuasaan Yanukovych, dengan lebih $37 miliar pinjaman raib begitu saja. Selama tiga tahun terakhir, lebih $70 miliar dialihkan ke rekening luar negeri dari sistem keuangan Ukraina. Para pejabat Ukraina mengatakan, lebih $20 miliar cadangan emas negara kemungkinan sudah digelapkan selama kekuasaan Yanukovych, dengan lebih $37 miliar pinjaman raib begitu saja. Selama tiga tahun terakhir, lebih $70 miliar dialihkan ke rekening luar negeri dari sistem keuangan Ukraina, kata mereka, seraya menambahkan, negara itu membutuhkan uang kontan untuk pulih sebagaimana juga buruhnya dengan utang $75 miliar. Bukan hanya itu saja krisis ukraina berdampak dengan gejolak kenaikan harga emas dekati level tertinggi dalam 3 pekan terakhir,hal itu tidak hanya melukai perekonomian lokal akan tetapi menjadi pukulan untuk perekonomian global.
Ada beberapa alasan mengapa krisis Uraina pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan dibidang ekonomi global:
1.Ukraina adalah penghubung terpenting perdagangan Rusia-Eropa.Ekonomi Ukraina tidak memiliki kekuatan dalam ekonomi global,tapi justru kondisi geografisnya.Rusia menyuplai 25 persen kebutuhan gas Eropa dan setengah kebutuhan itu dipompa melalui Ukraina.
2.Salah satu prosek yang tidak biasa pada 10 negara ekonomi terbesar adalah memberi sanksi pada anggotanya.Namun mentri luar negri AS Jhon Kerry mengatakan AS sedang mempertimbangkan sanksi bagi Rusia.Presiden Barak Obama juga sedang"mempertimbangkan semua pilihan".Tidak lah benar jika Rusia tidak bergantung pada ekonomi internasional.Hampir setengah perdagangan diRusia adalah dengan negara-negar Eropa.Rusia juga memerlukan impor untuk menjaga pasokan barang bagi rakyatnya.
3. Kenaikan harga di Eropa. Ukraina merupakan eksportir gandum dan jagung terbesar. Harga kedua komoditas ini akan meningkat jika krisis Ukraina terus berlanjut. Hal ini akan meningkatkan ketidakseimbangan harga di wilayah yang mengkonsumsi kedua komoditas tersebut.
4.Pemerintah Ukraina memerlukan bantuan.Masalah ekonomi tidak akan begitu fluktuatif jika Ukraina memiliki ekonomi yang kuat.Tahun ini negara tersebut harus melunasi 13 miliar dolar AS dan 16 miliar dolar AS diakhir 2015.Tanpa bantuan,negara ini akan menghadapi default.Ukraina tidak akan bertahan dalam beberapa bulan kedepan tanpa reformasi.tidak jelas dari mana uang didapatkan,terutama setelah Moskow membekukan dana talangan sebesar 15 miliar dolar As.sumber dana lain yang bisa diupayakan adalah dari Dana Moneter Internasional (IMF).Managing direktor IMF Christine Lagarde menyatakan tengah berkonsultasi apakah dana bantuan kepada Ukraina dapat di sesuaikan dengan kebutuhannya,yaitu 35 miliar dolar AS.
5.Ukraina bukan satu-satunya negara berkembang yang rentan krisis.Instabilitas Ukraina muncul ditengah masa-masa sulit bagi negara berkembang diseluruh dunia.Hal ini terjadi setelah bank sentral AS melakukan pengurangan stimulus atau quantitative easing (QE).Situasi di Ukraina juga akan menyakiti perbankan Rusia yang banyak menyalurkan kredit ke Ukraina.
Melambatnya ekonomi Ukraina mempengaruhi ekonomi global,bukan hanya di internal yang mengalami krisis akan tetapa negara luar merasakan dampak yang terjadi akibat krisis yang menimpa Ukraina tersebut.Salah satu cara yang dapat membantu Ukraina keluar dari problema krisis ekonomi dengan cara diplomatik.Mentri luar negri As Jhon Kerry dan mentri luar negri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Paris,untuk mengupayakan solusi diplomatik bagi krisis Ukraina,yang akan membatalkan penggelaran pasukan militer di sekitar Ukraina.
Krisis di Ukraina telah memprovokasi berbagai reaksi yang kompleks di seluruh Asia. India, yang memiliki hubungan yang semakin erat, telah mendukung Rusia.China tidak bertindak apa-apa ketika pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York City menghadapi jalan buntu mengenai penyusunan resolusi atas krisis tersebut pada tanggal 15 Maret.China memilih bersikap objektif dengan tidak memihak pada siapapun Rusia menggunakan hak vetonya sebagai salah satu dari lima anggota tetap dewan keamanan PBB untuk memblokir konsep resolusi yang di susun oleh AS dan di dukung oleh negar-negara barat.Resolusi itu menyatakan bahwa referndum 16 Maret yang di atur oleh Rusia mengenai status krimea"tidak memiliki keabsahan"dan menyerukan organisasi nasional dan internasional untuk tidak mengakuinya.
Bertentangan dengan tindakan China yang tidak memihak,pemerintah India tidak ragu-ragu mendukung pengambil alihan Rusia atas Krimea.India yakin Rusia memiliki kepentingan yang sah di Ukraina,suatu sikap yang berlawanan dengan pihak barat atas krisis terbaru di Krimea.Yang menarik adalah,China menentang intervensi Rusia di Krimea,yang menyimpang dari dukungannya selama ini kepada Moskow di dewan keamanan PBB.
Kementrian luar negri India mengeluerkan pernyatan tanggal 13 Maret yang mengungkapkan keperihatinan atas ketegangan yang terus meningkat,khususnya mengenai kehadiran 5.000 lebih warga India,termasuk sekitar 4000 pelajar,di berbagai belahan Ukraina.Pendekatan China yang hati-hati terhadap krisis ini di tentukan oleh kelanjutan hubungan dagang dan investasi yang dekat dengan Amerika Serikat.
Begitu kompleksnya permasalahan yang tengah terjadi di Ukraina, sehingga menarik perhatian mata dunia, kedaulatan negara yang tak lagi utuh serta krisis yang terjadi akibat konflik yang terjadi di Ukraina. Ukraina memberi kesempatan warga sipil untuk meninggalkan wilayah konflik. Presiden Ukraina memerintahkan dibukanaya jalur evakuasi bagi waraga sipil untuk meninggalkan wilayah konflik di Ukraina Timur. Presiden Ukraina menyatakan bahwa seluruh kementrian yang telah di perintahkan untuk menciptakan kondisi yang diperlukan bagi warga sipil untuk pergi.
Sampai sekarang lebih dari 200 orang tewas selama operasi militer digelar di Ukraina timur. Yang pada akhirnya warga yang tak berdosa pun menjadi korban akibat konflik yang terjadi di Ukraina.Di tengah konflik Warga Slavyansk Ukraina Coba Bertahan Tanpa Air, bukan hanya itu ribuan bahkan puluh ribuan warga terpaksa mengungsi dari wilayahnya untuk mengindari bentrokan yang di lakukan para sparatis, komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) memperkirakan ketegangan di Ukraina telah membuat sebanyak 10.000 warga sipil kehilangan tempat tinggal.
Misi tersebut meliputi penyediaan bantuan hukum, bantuan buat 150 keluarga, bantuan uang kontan buat 2.000 orang, dan penyediaan tempat berteduh buat 50 keluarga.Penduduk yang terpengaruh, kebanyakan orang Tatar, selain orang Ukraina, Rusia dan keluarga campuran, telah meninggalkan Krimea dan daerah bergolak di Ukraina Timur ke bagian lain negeri itu. Kebanyakan keluarga yang kehilangan tempat tinggal telah pergi ke Ukraina Barat dan Tengah, meskipun sebagian juga mengungsi ke bagian timur dan selatan negeri tersebut.

Referensi:
Bertram,Christoph,1988.Konflik Dunia Ketiga dan Keamanan Dunia.Jakarta:Bina Aksara
Kencana,inu,2010.IlmuPolitik.Jakarta;Rineka Cipta


No comments:

Post a Comment