Randai Kuantan

Rachmawati/PBM/FKIPFisika

Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan Rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau meskipun secara geografis Kunsing berada di Daerah Provinsi Riau yang notabene adalah orang melayu. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu.

Sebagai daerah Rantau Nan Tigo Jurai, dalam kebudayaan masyarakat melayu terdapat sebuah Tarian Randai. Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.
Randai adalah rakyat tari-drama tradisional masyarakat Minangkabau Sumatera Barat,Indonesia. Memainkan Randai didasarkan pada cerita rakyat terkenal, tradisi musik lokal, dan seni bela diri. Randai sebelumnya adalah suatu bentuk kesenian rakyat Minangkabau, tapi bukan suatu bentuk teater (rakyat). Pada mulanya Randai adalah suatu bentuk kesenian tari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pada pengertian kedua dinyatakan dengan tegas bahwa Randai, Bahasa Minangkabau, tarian yang oleh sekelompok orang yang berkeliling membentuk lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk tangan berkeliling, membentuk dan merupakan medium cerita "kaba". Randai di Daerah Kuansing dinamakan Randai Kuantan.
Hamidy mengatakan bahwa keberadaan Randai di daerah Kuansing, erat hubungannya dengan kedatangan perantau-perantau Minang kedaerah itu. Dari sumberyang dapat diperoleh dapat diketahui bahwa daerah aliran sungai Kampar adalah daerah Riau yang mula-mula menerima kedatangan Randai Minangkabau. Dari daerah Kampar inilah Randai masuk ke Kuansing.
Randai mulai dikenal di perkampungan sepanjang sungai kuantan Indragiri Riau, kira-kira tahun 1937. Ketika itu keadaan ekonomi rakyat didaerah itu cukup baik. Harga getah cukup mahal, lagipula banyak petani atau peladang getah yang diberi subsidi oleh Belanda. Ekonomi yang baik ini telah mendorong datangnya perantau-perantau Minangkabau ke daerah tersebut, dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih baik atau dating untuk berniaga.
Randai yang pertama dipertunjukkan di daerah Kuansing adalah Randai Cindur Mato. Randai ini dimainkan oleh perantau Minangkabau bersama-sama orang Kampar. Pertunjukan Randai mereka hampir serupa semuanya dengan pertunjukkan Randai di Minangkabau.
Randai Kuantan, pada dasarnya adalah  salah satu kesenian khas rakyat yang berkembang diprovinsi Riau. Banyak sekali keunikan yang dapat kita lihat pada tradisi ini. Selain itu, kesenian Randai Kuantan juga digunakan sebagai sarana untuk mengenalkan visi baru yang akan dicapai oleh Provinsi Riau, yakni sebagai salah satu pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Jika dilihat dari bentuk serta keunikan yang dimiliki oleh kesenian rakyat ini, tidak salah bila Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, memutuskan untuk memilih menggunakan kesenian Randai Kuantan sebagai salah satu media promosi kebudayaan. Dimana telah dilangsungkan berbagai pertunjukan kesenian Randai Kuantan diberberapa begara, guna menceritakan berbagai kisah sejarah, atau cerita tentang kemajuan pembangunan yang tengah berlangsung diprovinsi Riau.
Kesenian Randai Kuantan, merupakan sebuah kesenian warisan dari kebudayaan tradisional yang dahulu tumbuh dan berkembang dikabupaten Kuantan Singingi. Salah satu daerah wisata diprovinsi Riau, yang juga banyak sekali menyimpan berbagai pertunjukan kesenian dan kebudayaan andalan.
Keunikan dari kesenian ini, dapat kita saksikan dalam berbagai kegiatan pertunjukan, yang juga banyak dilaksanakan diberbagai titik diprovinsi Riau. Disamping menjadi salah satu objek wisata andalan, umumnya pertunjukan kesenian yang dilangsungkan selama sekitar kurang lebih 4 jam tersebut, juga ramai dan banyak sekali dikunjungi oleh masyarakat disekitar kabupaten Singingi yang ingin mencari hiburan.
Randai Kuantan merupakan sebuah kesenian unik yang memperlihatkan berbagai cerita rakyat, yang dibawakan dalam sebuah pertunjukan teater seni tradisional. Kesenian ini, juga dimainkan oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 15 hingga 30 orang dalam sekali pementasan. Terdapat beberapa peran penting, seperti tokoh cerita serta peran pendukung lainnya, dalam pertunjukan kesenian yang juga dimainkan oleh mayoritas anak muda yang juga sering disebut dengan nama Randai Bujang Gadi tersebut.
Kesenian identik dengan berbagai tingkah serta atraksi dari para pemain yang mampu mengundang gelak tawa dari para peonton yang menyaksikannya. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai lawakan-lawakan khas dan juga unik, yang pastinya akan menjadi sajian untuk kita nikmati dalam pertunjukan kesenian Randai Kuantan.
Salah satu daya tarik serta mampu mengundang kelucuan dalam kesenian ini, salah satunya, adalah tokoh yang diperankan dalam kesenian teater tradisional tersebut. Kita akan menyaksikan dimana para pemeran dalam kesenain tersebut, sepertinya memang sengaja bertukar posisi. Yakni dimana terlihat para pemain laki-laki sengaja berperan sebagai wanita, dan begitu juga sebaliknya para pemain wanita yang memerankan diri guna menjadi laki-laki.
Banyak sekali kisah serta cerita rakyat yang dibawakan secara bergantian dalam tiap kali pementasan kesenian Randai Kuantan. Salah satu cerita rakyat yang sering dipentaskan dalam kesenian Randai Kuantan tersebut, yakni sebuah kisah legenda dengan judul "Sutan Nan Garang". Salah satu cerita rakyat yang berkembang di Kabupaten Singingi, dan menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda yang gagah perkasa, serta memiliki wajah yang begitu rupawan.
Beberapa orang dalam kelompok pementasan kesenian Randai Kuantan, juga bertugas sebagai pemain alat musik tradisional. Diantara alat musik yang mengiringi berbagai kegiatan pertunjukan tersebut, yakni Piaual, Gedang, Biola, Seruling, Harmonika, Rebana, Serta alat musik Lapri, guna mengiringi berbagai nyanyian lagu daerah yang dibawakan dalam pertunjukan kesenian Randai Kuantan.
Kesimpulan :
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan Rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai).
Randai adalah rakyat tari-drama tradisional masyarakat Minangkabau Sumatera Barat, Indonesia.  Randai di daerah Kuansing, erat hubungannya dengan kedatangan perantau-perantau Minang kedaerah itu. Randai di Daerah Kuansing dinamakan Randai Kuantan.
Randai yang pertama dipertunjukkan di daerah Kuansing adalah Randai Cindur Mato. Randai ini dimainkan oleh perantau Minangkabau bersama-sama orang Kampar. Pertunjukan Randai mereka hampir serupa semuanya dengan pertunjukkan Randai di Minangkabau. Randai Kuantan, pada dasarnya adalah  salah satu kesenian khas rakyat yang memiliki banyak keunikan.

Daftar Referensi:
Pauka, Kirstin. 1998. Teater dan Seni Bela Diri di Sumatera Barat: Randai dan Silek Minangkabau.  Athena: Universitas Ohio Press
Ritawati, T. Dkk. 2006. Laporan Akhir Pengkajian Teater Tradisi Randai Kuantan (Kajian Seni Pertunjukan) Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Pekanbaru: Balai Pengkajian dan Pelatihan Dinas Kebudayaan Kesenian dan Pariwisata Provinsi Riau.

No comments:

Post a Comment