PEMBENTUKAN KOLONI VICTORIA DI AUSTRALIA

GUSWITA PUTRI

          

Victoria adalah negara atau koloni terkecil yang masuk di Benua Australia dan Ibukota Koloni ini adalah Melbourne. Victoria adalah sebuah negara di Selatan-timur dari Australia. Victoria Australia yang paling padat penduduknya negara dan negara kedua terpadat secara keseluruhan. Sebagaian besar penduduknya terkonsentrasi di daerah sekitar Port Philip Bay, yang mencakup wilayah metropolitan dari modal dan kota terbesar. Melbourne yang merupakan kota kedua terbesar di Australia. Secara geografis negara terkecil di daratan Australia. Victoria berbatasan dengan Selat Bass dan Tasmania di Selatan, New South Wales Utara, Laut Tasman ke Timur, dan Australia Selatan ke Barat. Sebelum pemukiman Eropa, daerah yang sekarang merupakan Victoria dihuni oleh sejumlah besar masyarakatAborigin, secara kolektif dikenal sebagai Koori. Dengan Inggris setelah mengklaim seluruh Benua Timur Australia dari 135 Meridian Eastin 1788. Victoria termasuk dalam koloni yang lebih luas dari New South Wales. Pemukiman pertama di daerah tersebut terjadi pada tahun 1803 di Sullivan Bay, dan banyak dari apa yang sekarang Victoria temasuk dalam pelabuhan Philip Distrik pada tahun 1836,

divisi administrasi New South Wales. Victoria secara resmi menciptakan koloni terpisah pada tahun 1851, dan mencapai pemerintahan sendiri pada tahun 1855.[1]

 

            Setelah berdirinya Koloni New South Wales pada tahun 1788, Australia dibagi menjadi bagian timur yang bernama New South Wales dan bagian barat bernama New Holland, dibawah administrasi pemerintah kolonial di Sydney. Pemukiman Erpa pertama di daerah yang kemudian dikenal sebagai Victoria didirikan pada Oktober 1803 di bawah Letnan Gubernur David Collins di Sullivan Bay di Port Philip. Ini terdiri dari 402 orang, 307 diantarnya narapidana, 9 peugas dari marinir, 39 prajurit, sisanya perempuan dan anak-anak. Mereka teah dikirim dari Inggris di HMS Calcutta di bawah Komando Kapten Daniel Woodriff, terutama karena tajut bahwa Prancis, yang telah menjelajahi daerah, mungkin membangun pemkiman mereka sendiri dan dengan demikian menentang hak Inggris untuk Benua. Pada tahun 1826 Kolonel stewart, Captain S. Wright dan Letnan Burchell dikirim di HMS Terbang (Kapten Wetherall) dan Brigs Dragn dan Amt, mengambil sejumlah narapidana dan kekuatan kecil yang terdri dari datesem dari 3 dan 93 resimen. Ekspedisi mendarat di pemukiman Titik ( sekarang Corinella), di sisi Timur Teluk, yang merupakan markas sampai ditingganya Western Point pada contoh dari Gubernur sekitar dua belas bulan sesudahnya. Settlement berikutnya Victoria berada di Portland, di pantai barat selatan yang sekarng Victoria. Edward Henty menetap Portland bay pada tahun 1834. Melborne didirikan pada tahun 1835 oleh John batman dan john Pascoe fawkner. Dari pemukiman wilayah sekitar Melborney dikenal sebagai Port philip District, bagian terpisah diberikan dari new South wales.

            Pada 1 Juli 1851, surat perintah dikeluarkan untuk pemilihan pertama Victorian Dewan Legislatif (Dewan Legislatif Victorian), dan independensi mutlak Victoria dari New South wales didirikan menyatakn sebuah Koloni baru Victoria. Beberapa hari kemudian, masih pada tahun 1851 ema ditemukan di dekat ballarat, dan kemudia di Bendigo. Kemudian penemuan terjadi di banyak tempat di seluruh Victoria. Hal ini memicu salah satu emas terbesar bergegas dunia yang pernah ada. Koloni tumbuh pesat di kedua populasi dan kekuatan ekonomi. Dalam sepuluh tahun penduduk Victoria meningkat tujuh kali lipat dari 76.000 menjadi 540.000. segala macam catatan emas yang diproduksi termasuk terkaya dangkal aluvial ladang emas di dunia dan nugget emas terbesar. Victoria diproduksi di dekade 1851-1860 dua puluh juta ons emas, sepertiga dari output dunia.[2]

            Demam emas yang terjadi pada tahun 1850 dan 1860 di Victoria secara signifikan meningkat baik populasi dan kekayaan koloni, dan oleh Federasi Australia pada tahun 1901, Melbourne telah menjadi kota terbesar dan pusat keuangan termuka di Australia. Pada tahun 1850 tqrsebut ditemukanya emas di daerah sekitar Ballarat dan Bendigo. Hampir setengah juta imigran pidah ke daerah ini dalam dekade tersebut, termasuk penambang China dan banyak imigran Amerika, Irlandia, Skotlandia , Wales dan Jerman. Melbourne juga menjabat sebagai Ibukota Australia sampai pembangunan Canberra pada tahun 1927, dengan pertemuan Parlemen Federal di Gedung Parlemen Melbourne dan semua kantor utama pemerintaha federal yang berbasisi di Melbourne. Melborne dianggap sebagai pusat keuangan Australia karena perburuan emas tersebut. Pada tahun 1803, Letnan Kolonel David Collins ditugaskan memimpin sekelompok narapidana dan militer untuk membentuk pemukiman baru di Sorente, di Teluk Port Philip. Namun beberapa bulan kemudian Collins meninggalkan pemukiman baru itu dengan alasan daerah ini tidak memenuhi syarat sebagai tempat pemukiman. Ketika Mayor Mitchell, dalam perjalanan eksplorasinya memasuki Teluk Portland dalam tahun 1836, ia terkejut mengetahui bahwa disana sudah ada orang kulit putih yang tinggal menetap disana. Mereka adalah Henty bersaudara, yang telah menetap disana sejak tahun 1834. Mereka adalah anak-anak Thomas Henty, seorang petani yang berasal dari sussex, Inggris. Mereka tertarik oleh propaganda pembentukan koloni Australia Barat, Thomas Henty beserta seluruh anggota keluarganya bermigrasi ke Swan River. Setelah gagal mendapatkan tanah yang cocok untuk diolah dan didiami di Australia Barat, Thomas Henty pindah ke Tasmania. Mendengar laporan Edward itu, Thomas Henty pergi melihat kaedaan Teluk Portland, ia menyetujui serta mendukung pilihan Edward tersebut.[3]

            Thomas Henty berangkat pada bulan November 1834, beserta keluarganya, ternak, dan alat-alat, tanam-tanaman serta para pekerja yang terikat ke Teluk Portland untuk memulai peukiman baru. Thomas Henty dan keluarganya inilah yang merupakan penetap kulit putih pertama di daerah yang sekarang yang bernama Victoria. Sedangkan kaum Aborigin atau kulit hitam dan penduduk kepulauan Selat Torres sudah tinggal di Australia selama lebih dari 40.000 tahun dan masih memiliki hubungan spritual yang mendalam dengan daratan Australia. Pemukiman terbentuk di Victoria barat Daya pada tahun 1834 dan pada tahun 1835 daratan di sebelah Yarra River di klaim oleh Jhon Batman dan Jhon Pscoe Fawkner. Pada tahun 1837 Melbourne menjadi Ibukota negara bagian Victoria dan perencanaan jalan dan strukturpun dimulai. Pada tahun 1839, imigran dari Inggris berlayar langsung ke Port Philip dan mulai mendirikan komunitas. Pada tahun 1851, terbentuk koloni baru Victoria yang diambil dari nama Ratu Victoria.

            Pada awal tahun 835, gubernur bersama legislatif council New South Wales mengeluarkan suatu undang-undang yang menyatakan bahwa pendudukan atas tanah pemerintah (crown land) dengan cara bertempat tinggal atau mendirikan rumah di atasnya tanpa izin resmi, dianggap pelanggaran hukum. Ketika undang-undang ini keluar, gelombang imigrasi ke Port Philip nampaknya tidak dapat di bendung. Para penghuni ini Port philip merasa bahwa mereka tidak terjangkau oleh undang-undang yang baru dikeluarkan itu, walaupun sesungguhnya daerah itu termasuk dalam jurisdiksi undang-udang tersebut. Undang-undang yang baru dikeluarkan itu, walaupun sesungguhnya daerah itu termasuk dalam jurisdiksi undang-undang tersebut. Bagaikan orang yang tidak tidak pernah bersalah merasa tetap saja meneruskan kegiatan peternakan dan pertanian disana tanpa merasa diusik oleh undang-undang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena memang sampai saat tertentu kekuasaan  pemerintah dari New South Wales belum efektif di distrik tersebut. Dalam bulan Mei  1836 Bourke mengirimkan George Stuart, seorang hakim polisi, ke distrik Port Philip. Sesampainya disan Stuart melaporkan bahwa pada saat itu sudah ada 177 penduduk yang bertempat tinggal di lokasi dan sekitar kota Melborne sekarang. Disekitar itu dierkirakan ada 800 orang penduduk asli. Antara penduduk asli dan pendatang baru sudah terjadi permusuhan. Apabila penduduk asli suatu saat menombak atau mengambil ternak imigran, maka pihak imigran menggap perlu "memberi pelajaran" kepada penduduk asli dengan cara menghukum mereka. Dalam keadaan seperti ini sering terjadi bahwa yang menjadi korban justru bukan penduduk asli yang benar-benar bersalah. Dengan demikian terjadilah kekejaman-kekejaman yang tidak diinginkan yang memaksa pemerintah Sydney bertindak. Pemerintah merasa perlu menempatkan hakim secara tetap agar dapat melaksanakan kekuasaan pemerintah secara efektif disana.[4]

            Dalam bulan Agustus 1836, Bourke mengirimkan Kapten William Lonsdale ke Port Philip. Lonsdale tidak hanya melaksanakan fungsi kehakiman yang biasa, akan tetapi juga melakukan pengawasan umum didaerah baru tersebut. Lonsdale melihat bahwa perlu segera pengawasan segera diterapkan kekuasaan pemerintahan di daerah tersebut. Untuk sementara, ia merasa mewakili pemerintah untuk daerah tersebut. Ia harus melindungi penduduk asli, memberlakukan mereka dengan cara yang baik, dan berusaha meningkatkan kondisi kehidupan mereka. Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan kekusaan pemerintah secara efektif. Lonsdaleharus menetapkan dimana kedudukan pusat pemerintahan untuk daerah itu. Kelompok Batmen dan Fawkner  sama-sama membangun pemukiman mereka pada tanah landai didekat muara sungai Yarra. Setelah meneliti berbagai tempat, akhirnya Lonsdale sampai pada keputusan sesuai dengan yang disarankan oleh Batman, yaitu di lokasi dimana sekarang terletak kota Melbourne. Sesuai dengan pilihanya itu, Robbert Russel, seorang surveyor, mulai merencanakan membangun kota. Dalam bulan Maret tahun 1837 Sir Richard Bourke mengunjungi tempat pemukiman yang sedang bertumbuh di Port Philip itu. Persepsi Bourke tentang trend kemungkinan pengembangan nampaknya tidak sejelas ide Londsdale dan Batman. Bourke mengatakan bahwa Gellibrand's Point memiliki posisi yang lebih penting dari pada yang lain, lalu menyebutnya Williamstown menurut nama raja Inggris pada waktu itu. Tempat yang oleh Batman di sebut "village" dan yang dipilih oleh Lonsdale sebagai tempat mendirikan kota, diberi nama Melbourne, menurut nama perdana menteri Inggris, Lord Melbourne.

            Lonsdale terus memimpin Distrik Port Philip sampai tahun 1839, ketika C.J Latrobe ditunjuk menjadi pengawas (super intendent) mewakili gubernur New South Wales. Sementara daerah itu berkembang bagitu pesat dan sejalan dengan perkembanganya itu masalah-masalah semakin banyak, sehingga makin lama makin terasa bahwa tidak mungkin semuanya itu ditangani dari jauh, dari Sydney. Untuk sementara penangan masalah-masalah di distrik Port Philip diserahkan kepada kebijaksanaan Latrobe. Dalam melaksanakan tugasnya terbukti bahwa ia adalah seorang pejabat yang penuh semangat dan mampu. Namun sebagai pejabat yang mewakili pemerintah di Sydney Latrobe masih harus bertanggung jawab kepada gubernur New South Wales.

            Tuntutan Batman bahwa tanah yang dimiliki oleh assosiasinya adalah sah atas dasar jual beli dengan kepala-kepala suku penduduk asli, tentu saja tidak diakui oleh pemerintah. Tanah di Port Philip ditempatkan dibawah peraturan yang sama sebagaimana halnya dengan tanah-tanah yang lain di dalam wilayah New South Wales. Port Philip Association yang dipimpin oleh Batman berjuang dengan sekuat tenaga dengan tuntutan mereka diakui. Akhirnya pemerintah New South mengakui hak kepeloporan assosiasi ini senilai 7.000 dollar yang akan dibayarkan dengan tanah, sejalan dengan itu dalam bulan Februari 1838, ketika assosiasi ini membeli tanah seluas 9.500 acre dekat Geelong seharga 7.919, pemerintah memotong 7.000 sehingga mereka hanya membayar sisanya saja sebesar 915. Batman sendiri tidak lama hidup, ia meninggal pada tahun 1839. Sekalipun  akhirnya tuntutanya di akuioleh pemerintah dalam wujud kelaporanya, tidak dapat dikatakan bahwa dia amat dihargai, walaupun sesungguhnya dia berhak mendapatkan itu. Pada masa Batman, masa pemberian Grant (hadiah) tanah sudah lewat. Oleh karena itu bukan hanya assosiasi Batman dan kelompok Fawkner saja, tetapi juga Henty bersaudara pun harus membayar tanah yang sudah mereka garap sejak tahun 1834 itu.[5]

            Sejarah Distrik Port philip dari tahun 1839 hingga tahun 1851 memperlihatkan kemakmuran dan perluasan daerah yang mantap. Kemajuan besar nampak pada industri peternakan biri-biri dan golongan penduduk utama adalah squatters. Biasanya para peternak tidak membeli tanah dari pemerintah mereka hanya menyewanya. Tanah-tanah yang dibeli sebagian besar terletak disekitar Melbourne, dan pemerintah telah mendapatkan sejumlah besar uang dari hasil penjualan tanah itu. Akan tetapi, sebagian besar uang hasil penjualan tanah itu mengalir ke Sydney. Penduduk Distrik Port Philip menghendaki agar uang itu digunakan untuk kepentingan daerah Port Philip itu sendiri. keinginan penduduk ini pada hakikatnya merupakan refleksi hasrat mereka lepas dari pemerintahan New South Wales yang berpusat di Sydney. Penduduk Port Philip memandang Sydney sebagai lambang yang hanya memberikan kewjiban kepada mereka. Bagi mereka dari Sydney lah datangnya pengabaian transaksi jual beli tanah antara Batman dengan penduduk asli. Dari Sydney jugalah keluar aturan bahwa untuk memiliki tanah harus membayarnya. Penduduk Port Philip tidak mempunyai suara dalam pemerintahan Sydney. Betul di Sydney ada Legislative Council, tetapi di dalamnya tidak ada orang yang berasal dari Port Philip meminta kepada pemerintah Inggris agar Distrik Port Philip dipisahkan dari New South Wales. Pemerintah Inggris menjawab tuntutan ini dengan megubah jumlah Legislative Council sebagaimana ditetapkan dalam Undang_undang tahun 1842. Dalam undang-undang itu di tetapkan bahwa jumlah legislative council di New South Wales menjadi 36 orang, 24 orang dipilih oleh rakyat dan 12 orang diangkat oleh Gubernur. Dari yang 24 orang itu, 5 orang dipilih oleh rakyat di Distrik Port Philip dan 1 orang di pilih oleh rakyat di Melbourne saja.

            Bagi rakyat Port Philip semua perubahan itu tidak berpengaruh. Sydney jauh dari tempat tinggal mereka, dan tidak ada alat komunikasi yang teratur yang menghubungkan Sydney dan Port Philip. Untuk sementara mereka memilih orang yang tinggal di Sydney untuk mewakili mereka dalam legislative council, sedangkan bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya dan apa yg mereka kehendaki, tidak seluruhnya diketahui oleh orang-orang yang mewakili mereka itu. Dengan demikian rasa tidak puas semakin berkembang. Akhirnya dengan Australian Colonies Government Act tahun 1850, Distrik Port Philip dipisahkan dari New South Wales namanya diubah menjadi Victoria. Secara resmi koloni Victoria berdiri sendiri pada tanggal 1 juli 1851. Sama dengan New South Wales, Victoria juga memiliki Legislatif Council. Pengalama Victoria dibawah pemerintahan New South Wales menyebabkan untuk beberapa saat lamanya rakyat Victoria kurang menyenangi New South Wales, begitu juga sebaliknya. Perasaan saling membenci dan kurang suka ini sesungguhnya menimbulkan kerugian di kedua belah pihak, terutama di bidang ekonomi. Kedua belah pihak saling mengenakan pajak terhadap barang yang datang dari koloni lain. Dengan demikian bukan kerja sama ekonomi yang lahir, melainkan perang ekonomi. Keadaan seperti ini tumbuh selama lebih kurang 50 tahun. Semunya bersumber pada pengalaman rakyat Victoria pada tahun-tahun 1840-an yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Sydney. Namun keadaan yang tidak menguntungkan kedua belah pihak itu berakhir ketika mereka bersama-sama dengan koloni-koloni lain bersepakat membentuk federasi.  Dengan lahirnya koloni-koloni yang akhirnya berdiri sendiri itu, sempurnahlah penguasaan Inggris atau seluruh daratan Australia.

Daftar Pustaka:

[1] Siboro.1989.Sejarah Australia.Bandung: penerbit Tarsito

[2] http://rezkyfama.blogspot.com/2013/03/sejarah-australia.html

[3]http://e-putra01.blogspot.com/2011/05/sejarah-australia-dan-oceania.html

[4]Siboro.1989.Sejarah Australia.Bandung: penerbit Tarsito

[5] http://mohramlan.blogspot.com/.../makalah-sejarah-australia-dan-oceania.html

 

2 comments: