PERANG DINGIN SETELAH KEHANCURAN JERMAN NAZI


Jely Novianti/PIS/B

Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara 1947-1991.

1.        Latar Belakang dan Faktor Penyebab Perang Dingin
Latar belakang terjadinya perang dingin antara lain munculnya Amerika Serikat sebagai Negara pemenang perang di pihak sekutu (inggris, Prancis, dan Amerika). Amerika berperan besar dalam membantu Negara-Negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya. Dan disisi lain Uni Soviet muncul sebagai Negara besar yang berperan mem-bebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian Negara-Negara Eropa Timur.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dingin sebagai berikut
a.        Penyebaran Ideologi
Anerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham atau Ideologi yang berbeda. Amerika Seikat memiliki Ideologi Liberal-Kapitalis yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan Kapitalis berkembang dengan Subur. Sedangkan Uni Soviet memiliki Ideologi Sosialis-Komunis yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat mempercepat kesejahteraan buruh dan rakyat. Karena perbedaan Ideologi itulah maka antara Amerika Serikat dan Uni Soviet saling bersaing untuk menyebarkan Ideologi mereka ke Negara-Negara Eropa.
b.      Keinginan Untuk Berkuasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet mempunyai keingina untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara yang baru. Amerika Serikat sebagai Negara Kreditor besar membantu Negara-Negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal dan pembangunan. Sedangkan Uni Soviet memanfaatkan Masyarakat miskin sebagai lahan subur untuk ideology Sosialilis Komunis dengan cara membantu perjuangan Nasional berupa bantuan senjata dan tenaga ahli. Semua itu dilakukan agar mereka mendapatkan kepercayaan dari Negara-Negara tersebut.
c.       Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada kepentingan untuk dapat berkuasa maka Negara-Negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan Pakta Pertahanan yang dikenal dengan nama NATO atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara itu pada tahun 1955 Uni Soviet  mendirikan Pakta Warsawa untuk mengimbangin NATO buentukan Amerika Serikat.
2.        Berlangsungnya Perang Dingin
Perang dingin (Cold War) adalah ketegangan karena adanya persaingan kepentingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang dingin dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II sejak pembagian Jerman menjadi dua Wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian Jerman menjadi dua Wilayah ini diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang dikuasai Amerika Serikat dan Berlin Timur yang dikuasai Uni Soviet yang tepatnya terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945).
Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan Komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Cekoslovakia. Untuk itu Amerika Serikat membentuk strategi Politik Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu Negara atau sistem politik dari pihak lawan.
Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer seperti Marshall Plan dan Truman Doctrine yaitu bantuan berupa keuangan, militer, penasihat militer kepada yunani dan Turki guna menghadapi grilyawan Komunis.
Kegiatan yang mewarnai situasi dan kondisi dunia saat berlangsungnya perang dingin:
1.      Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap Negara yang bertentangan berusaha memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk aliansi sebagai berikut:
·  Pembentukan Cominform (The Communist Information Bereau) pada tahun 1947. Comimform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
·  Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) pada 4 April 1949. Bertujuan untuk membendung komunis mulai dari Eropa utara sampai Turki dan Yunani.
·  Pembentukan Pakta Warsawa pada tahun 1955. Pakta Warsawa merupakan kerja sama pertahanan dan keamanan Negara-Negara Komunis.
·  Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954. SEATO merupakan kerja sama pertahanan antara Negara-Negara Asia Tenggara dengan pihak Barat.
·  Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and Umited State)pada tahun 1951. Pakta ANZUS yaitu pakta pertahanan Negara-Negara Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
·  Perjanian antara RRC dan Uni Soviet paa tahun 1950. Yang dibahas dalam perjanjian ini adalah mengenai kerja sama diantara kedua Negara guna menghadapi kemungkinan Agresi Militer Jepang.
2.      Kegiatan Spionase
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan agen Spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB merupakan dinas intelligent sipil atau dinas rahasia Uni Soviet. Sedangkan CIA merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang Negara-Negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau Negara-Negara yang berada dibawah pengaruh kedua belak pihak. Serta membantu terciptanya berbagai ketegagan di dunia seperti Insiden Teluk Babi.
3.        Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa.
Perang Dingin antara dua Negara adidaya ditandai oleh perimbangan persenjataan nuklir dan personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut politik Balance of Power. Perang Dingin juga dapat menimbulkan perlombaan senjata yang dilakukan kedua belah pihak berupa perlombaan senjata nuklir.
Untuk mengurangi perlombaan senjata nuklir pada kedua belah pihak maka PBB membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari jalan dan cara untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta mencegah penggunaannya untuk tujuan perang.
3.      Dampak Perang Dingin
Dampak perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Uni Soviet yaitu:
a.        Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan Negara-Negara berkembang menjadi Negara Demkrasi agar hak asasi manusia dapat terjamin. Sedangkan Uni Soviet mendengungkan pembangunan Negara dengan rancangan lima tahun. Caranya dictator bukan liberal.
Dampak dalam bidang politik dapat juga dilihat dengan dibangunnya tembok Berlin di Jerman sebagai pembatas wilayah antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembangunan tembok Berlin ini didanai oleh Uni Soviet karena Uni Soviet merasa tersinggung saat warga Jerman Timur pindah ke Jerman Barat yang lebih maju dan sejahtera. Sehingga tembok Berlin juga dikenal sebagai simbol Perang Dingin.
b.        Bidang Ekonomi
Amerika Serikat sebagai Negara Kreditor terbesar, memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada Negara-Negara berkembang berupa Marshall Plan. Amerika Serikat juga memberikan bantuan "Grants in Aid" yaitu bantuan Ekonomi dengan Kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat.
Dengan adanya perang dingin, kerja sama antara Eropa Barat dan Eropa Timur  tidak dapat terjalin. Dampaknya perekonomian antara Blok Barat (Negara-Negara Eropa Barat) dan Blok Timur (Negara-Negara Eropa Timur) tidak seimbang. Negara-Negara Blok Barat lebih maju.
Perang Dingin juga membawa dampak Positif pada Perekonomian Dunia, seperti munculnya Negara super Power. Dengan Negara Super Power, perekonomian dunia dikuasai oleh parapemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke Negara-Negara berkembang yang upah buruhnya relative rendah. Perang dingin menimbulkan Globalisasi Ekonomi dan menyatukan mata uang yang disebut euro.
c.         Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua belah pihak, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang amat mendalam. Seperti sempat beredarnya rumor bahwa Uni Soviet sudah meletakkan senjata-senjata nuklirnya di Kuba dan diarahkan ke Amerika Serikat. Dengan ancaman nuklir seperti itu maka Amerika Serikat tidak tinggal diam sehingga Amerika Serikat kemudian menandatangani terbentuknya NATO. NATO adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu Negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal itu maka Uni Soviet menarik kembali Rudal-Rudal nuklirnya dari Kuba.
d.        Bidang Ruang Angkasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena dunia dirasa terlalu sempit untuk diperebutkan. Karena untuk meningkatkan gengsi Negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket keluar angkasa. Hasilnya, kita menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa dan bagaimana bentuknya.
Dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan keruangangkasaan yang berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi Amerika dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovery dan Vanguard. Lalu diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan dan denga  meluncurkan pesawat Vostok I dengan astronot pertamanya Yuri Gagarin untuk mengintari bumi selama 108 menit. Amerika Serikat mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar angkasa selama 15 menit.
Uni Soviet menunjukan kelebihannya dengan meluncurkan Kosmonotnya, Gherman Stepanovich Titiv, yang mengintari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Disusul Amerika Serikat meluncurkan John H. Glenn dengan peawat Friendship VII yang berhasil mengintari bumi sebanyak 3 kali.
e.         Bidang Sosial Budaya
Munculnya undang-undang tentang Hak Asasi Manusia (HAM), dengan adanya undang-undang Ham ini maka rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
f.          Teknologi
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Dinegara-negara maju, teknologi era Modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil melainkan urusan yang bersifat nasional.
4.      Akhir Perang Dingin
Amerika Serikat dan Uni Soviet akhirnya menyadari bahwa hubungan antara kedua Negara sudah sangat panas. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada. Sejak tahun 1970-an hubungan antar Negara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Penyebab berakhirnya perang dingin yaitu:
·           Pengurangan ketegangan pihak yang bertikai (détente)
·           Pembatasan nuklir balistik pada 1987
·           Kebangkrutan Uni Soviet
·           Ketertingfalan teknologi dan peralatan industry Uni Soviet
·           11% GNP Uni Soviet dibelajakan untuk kepentingan militer
·           Harga minyak jatu, hingga keadaan ekonomi Uni Soviet tidak stabil
·           Dikurangi kekuatan senjata di Eropa Timur oleh Uni Soviet
·           Puncaknya runtuhnya Uni Soviet
5.      Dampak Berakhirnya Perang Dingin
Berakhirnya perang dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia diantaranya:
1.      Mengakhiri kekuasaan komunis dan domisili Uni Soviet di Eropa Timur, Rusia, dan Jerman.
2.      Hubungan secara menyeluruh (global) dan kawasan (ragional)
3.      Berdirinya beberapa lembaga
4.      Munculnya ketergantungan satu sama lain
5.      Akhir semangat sistem hubungan internasional bipolar, dan timbul sistem hubungan internasioal multipolar
6.      Lahirnya system ekonomi yang kuat.

Daftar pustaka:
Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak
http://www.scribd.com /doc/154895371/sejarah-perang-dingin#scribd

No comments:

Post a Comment