Showing posts with label INDONESIA ZAMAN ORDE BARU. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA ZAMAN ORDE BARU. Show all posts

Revolusi Hijau: Modrenisasi Pada Bidang Pertanian Masa Orde Baru

Sonia Puspita Ningsih

 

Gagasan revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang mengemukakan bahwa masalah kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Kemiskinan dan kemelaratan terjadi karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi pangan tidak seimbang. Tulisan Malthus itu telah mempengaruhi sebagian besar masyarakat eropa sehingga memunculkan gerakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan penelitian bibit unggul untuk menambah jumlah produksi pangan. Dengan menekan jumah penduduk dan pemakaian bibit unggul yang mampu melipatgandakan hasil pertanian diharapkan akan mampu mengatasi masalah kemiskinan dan kemelaratan[1].

Sedangkan di Indonesia upaya pelaksanaan revolusi hijau telah dimulai sejak rezim orde baru dalam program pembangunan. Sejak orde baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL DI INDONESIA PRA DAN PASCA RUNTUHNYA ORDE BARU


SUCI PURNANDES/14B/PIS

Semenjak gejolak dan kerusuhan sosial merebak di berbagai daerah, kesenjangan sosial banyak dibicarakan. Beberapa pakar dan pengamat masalah sosial menduga bahwa kerusuhan sosial berkaitan dengan kesenjangan sosial. Ada yang sependapat dengan dugaan itu, tetapi ada yang belum yakin bahwa penyebab kerusuhan sosial adalah kesenjangan sosial. Tidak seperti kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial cukup sulit diukur secara kuantitatif. Jadi, sulit menunjukkan bukti-bukti secara akurat. Namun, tidaklah berarti kesenjangan sosial dapat begitu saja diabaikan dan dianggap tidak eksis dalam perjalanan pembangunan selama ini. Di bagian ini dicoba menunjukkan realitas dan proses merebaknya gejala kesenjangan sosial.Untuk mempermudah pembahasan, kesenjangan sosial diartikan sebagai kesenjangan ketimpangan atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak azasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.

Sejarah Kepempimpinan Soeharto Pada masa Orde Baru

David Taufiq Ginting

 

            Orde Baru adalah suatu periode setelah orde lama. Latar belakang lahirnya orde baru secara umum adalah karena peristiwa G30SPKI yaitu peristiwa kekacauan terbesar di Indonesia dalam penyimpangan UUD 1945 dan Pancasila. Oleh karena itu Soekarno mengeluarkan supersemar ( Surat Perintah Sebelas Maret ) yang menugaskan Soeharto untuk mengamankan dan memulihkan ketertiban dan stabilitas negara.

1.      Terjadinya G/30SPKI

            G30SPKI merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Gerakan ini membuat kondisi ketertiban dan stabilitas di Indonesia menjadi kacau. Soeharto ( yang nanti akan menjadi presiden di orde baru ) pun diperintahkan untuk menanganinya. Hal ini membuat Soeharto mendapat integritas yang kuat.

KONDISI EKONOMI INDONESIA PADA AWAL MASA ORDE BARU


Fitri Elna/S1 5

                         Di awal Orde Baru, Suharto berusaha keras membenahi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dan  berhasil untuk beberapa lama. Kondisi ekonomi Indonesia ketika Pak Harto pertama  memerintah adalah  keadaan ekonomi dengan inflasi sangat tinggi, 650% setahun," kata Emil Salim, mantan  menteri  pada pemerintahan Suharto. Orang yang dulu dikenal sebagai salah seorang Emil Salim penasehat ekonomi presiden menambahkan langkah pertama yang diambil Suharto, yang bisa dikatakan berhasil, adalah  mengendalikan inflasi  dari 650% menjadi  di bawah 15% dalam  waktu  hanya dua tahun. Untuk menekan inflasi yang  begitu  tinggi, Suharto membuat  kebijakan yang  berbeda jauh dengan kebijakan Sukarno, pendahulunya. Ini dia lakukan dengan  menertibkan  anggaran, menertibkan sektor   perbankan, mengembalikan ekonomi  pasar, memperhatikan  sektor ekonomi, dan  merangkul  negara-negara barat untuk  menarik  modal.

PEMBANGUNAN PADA MASA ORDE BARU


 VALDI MENSI/S/A 

Pada masa kepemimpinan Soeharto, Soeharto mempunyai program pembangunan jangka pendek yang disebut Pelita (pembangunan lima tahun). Selama masa kepemimpinannya soeharto mampu menjalankan program pembangunan pelita hingga mencapai pelita VI dan telah menjadi program pembangunan jangka panjang. Dari pelita I hingga VI ada pelita yang menekankan program pembangunannya pada Trilogi Pembangunan yaitu di pelita III. Pelita III dilaksanakan pada tanggal 1 april 1979 hingga 31 maret 1984.

KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM MASA ORDE BARU


FITRI YANI AMRINA / SIV

Orde Baru memberikan corak baru bagi kebijakan pendidikan Agama Islam, karena beralihnya pengaruh komunisme ke arah pemurnian Pancasila melalui rencana pembangunan nasional berkelanjutan. Masa  Orde Baru disebut juga sebagai Orde Konstitusional dan Orde Pembangunan. Yakni bertujuan membangun manusia seutuhnya dan menyeimbangkan antara rohani dan jasmani untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, dalam Pelita IV di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan. Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan keagamaan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus semakin diamalkan baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk pendidikan Agama Islam yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan universitas negeri.

Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi pada masa Orde Baru


Hari Sulistiawati/SI 5

A.      Revolusi Hijau   
Revolusi Hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem pertanian pada saat ini. Revolusi hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi pangan. Revolusi Hijau sering disebut juga Revolusi Agraria. Pengertian agraria meliputi bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

RUNTUHNYA SISTEM POLITIK ORDE BARU SOEHARTO

YULIA SARI/SI V/12B

Runtuhnya pemerintahan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 yang disertai dengan tuntutan demokratisasi disegala bidang serta tuntutan untuk menindak tegas para pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadikan perubahan di Indonesia berlangsung dengan akselarasi yang sangat cepat dan dinamis. Situasi ini menuntut bangsa Indonesia untuk berusaha mengatasi kemelut sejarahnya dalam arus utama perubahan besar yang terus bergulir melalui agenda reformasi.

pelaksanaa repelita III

Ayu Aryanti

 

Pendahuluan

Pembangunan adalah proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju tujuan yang diinginkan,dalam pembangunan nasional Indonesia tujuan yang ingin dicapai adalah menjadi Indonesia yang makmur dan sejahtera sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasional adalah Trilogi pembangunan dan selapan jalur pemerataan. Inri dari kedua pedoman itu adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasan politik dan ekonomi yang stabil.

            Adapun isi trilogy pembangunan adalah sebagai beriku :

MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU TAHUN 1966 – 1998

SANTIA ARISKA AYU

 

1.Kehidupan politik masa Orde Baru

Langkah yang diambil pemerintah untuk penataan kehidupan politik :

a. Penataan politik dalam negeri

1. Pembentukan kabinet pembangunan

Kabinet awal pada masa peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) adalah Kabinet AMPERA dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi

PENYEDERHANAAN PARTAI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DEMOKRASI

SANTIA ARISKA AYU/S/B

Pembahasan terhadap tema di atas tidak terlepas dari perjalanan sejarah yang terjadi pada masa pemerintahan Soekarno. Di masa Soekarno, kebebasan berserikat dan berkumpul menjadi hal yang lumrah. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya keterlibatan partai politik. Walaupun demikian tetap saja masyarakat Indonesia berada dalam semangat demokrasi terpimpin. Kekuasaan hanyalah terpusat pada Soekarno sebab bagi Soekarno, persatuan Indonesia harus menjadi ideal yang harus dibumikan. Oleh karena itu Soekarno berusaha untuk menenggelamkan perbedaan-perbedaan ideologis ke dalam suatu kepercayaan nasional yang bersifat tunggal yang dikenal dengan Nasakom: nasionalisme, agama dan komunisme [1].

PELITA I dan II Dalam Upaya Rehabilitasi Ekonomi Pembangunan Indonesia

Nurmahfuzah 

Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemeritahan di Indonesia pada tahun 1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto. Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam Kabinet Ampera II. Tak lama setelah Pemilu 1971, pada 9 September 1971, Presiden Soeharto mengumumkan perombakan Kabinet Pembangunan I dan melantik menteri-menteri reshuffle pada 11september 1971. [1] Saat itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai menteri koodinator ekonomi, keuangan dan industri sedangkan Prof Dr. Sumitro Djojohadikusumo menjabat sebagai menteri perdagangan.

Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional periode 1968 - 1998 adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN. GBHN menjadi landasan hukum perencanaan pembangunan bagi presiden untuk menjabarkannya dalam bentuk Rencana Pembangunan Lima Tahunan (Repelita), proses

PELAKSANAAN PELITA PADA MASA ORDE BARU

Pahma Herawati/S/A

            Orde baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan katablain orde baru adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa pancasila serta UUD 1945.[1]

KESELURUHAN PERGERAKAN POLITIK DIZAMAN ORDE BARU

Rezky Aditiya/1205113204/B/SI V
Indonesia  merupakan sebuah bangsa yang besar, yang di dalamya terdapat beraneka etnis, suku, ras, agama, hingga budaya. Indonesia adalah negara yang kaya raya, baik dari kekayaan alam hayati dan non hayati. Indonesia merupakan bangsa yang "unik" dan "menarik" untuk dikaji dari berbagai segi, terutama dari segi historisitasnya. Sisi histories sebuah bangsa berbicara mengenai bagaimana bangsa itu berkembang dari masa ke masa. Di masa ke masa itulah banyak terimpan lembar sejarah yang sangat penting untuk diketahui.

PRESIDEN SOEHARTO DAN TATA CARA KEPEMERINTAHANYA

EVA RIA DIANA /S/A

A.Riwayat Soeharto
            Jendral besar TNI purn haji muhamad Soeharto adalah presiden kedua republik indonesia.Beliau lahir diKerumusuk, Yogyakarta tanggal 8 juni 1921. Beliau anak dari bapak Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. Soeharto masuk sekolah berumur delapan tahun, tetapi beliau sering pindah sekolah. Dan sampai akhirnya beliau terpilih menjadi prajurit teladan disekolah Bintara, Gombong Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau

KONSEPSI DWIFUNGSI ABRI PADA ERA PRESIDEN SOEHARTO

Pahma Herawati/S/A

            Kontribusi tentara bagi bangsa dan negara Indonesia sejak zaman kemerdekaan Indonesia tidak dapat terhitung besarnya, mengingat tentara ini merupakan salah satu ujung tombak dari kemerdekaan dan kedaulatan Indonesian pada masa penjajahan dahulu. Seiring berjalannya waktu, didukung oleh pergantian pemerintahan Soekarno menjadi Soeharto dengan ditandai oleh sistem pemerintahan Orde Baru di Indonesia, peran tentara Indonesia yang kemudian disebut dengan ABRI semakin besar. Dahulu, ABRI yang

TRILOGI PEMBANGUNAN PADA MASA SOEHARTO

IDWI IKHSANES/S/A

Pada masa kepemimpinan Soeharto, Soeharto mempunyai program pembangunan jangka pendek yang disebut Pelita (pembangunan lima tahun). Selama masa kepemimpinannya soeharto mampu menjalankan program pembangunan pelita hingga mencapai pelita VI dan telah menjadi program pembangunan jangka panjang. Dari pelita I hingga VI ada pelita yang menekankan program pembangunannya pada Trilogi Pembangunan yaitu di pelita III. Pelita III dilaksanakan pada tanggal 1 april 1979 hingga 31 maret 1984.

PRAKTEK IMPLEMENTASI DWI FUNGSI ABRI DI INDONESIA

Fitdiya Rizki /S/B
                                                               
         Praktek Dwi Fungsi ABRI menjadi subur sejak Orde Baru mulai berkuasa, yaitu dengan diterapkannya "pendekatan keamanan". Pendekatan keamanan ini di berlakukan mengingat dua hal yaitu: pertama, suasana pasca G-30/ PKI tahun 1965 masih menuntut dilaksanakannya segala bentuk aktivitas keamanan di segala sektor dan diseluruh wilayah repuklik dari bahaya laten komunisme. Kedua, Orde Baru bertekat melaksanakan program pembangunan yang kesuksesannya menuntut adanya stabilitas keamanan. Pembangunan dianggap terbengkalai selama rezim Soekarno berkuasa karena lebih mementingkan

HUBUNGAN ABRI DALAM GOLKAR

                                                             Fitdiya Rizki S/B     

A.    ABRI dan Kelahiran Golkar (Golonagan Karya)
            Kelahiran Golkar tidak lepas dari peran dan dukungan dari militer sebagai reaksi atas meningkatnya kampanye PKI. Militer menggalang kekuasaan politik melalui unsur-unsur golongan fungsional (golongan yang tidak berafiliasi pada suatu partai, termasuk militer) yang kemudian disatukan dalam suatu federasi bernama Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Pembentukan Sekber Golkar pertama kali ditujukan untuk merespon PKI dan kekuatan sayap kiri lainnya, bukan menjadikan partai politik untuk

Pendekatan Keamanan Pada Masa Presiden Soeharto berkuasa

Nursatry ayola / S / A /

Peran tentara memang tidak bisa terlepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia, karena faktannya merekalah yang telah berjuang membebaskan penindasan dimasa lampau. Meletusnya kudeta G 30 S PKI, menjadikan peran serta militer dalam dunia pertahanan juga politik semakin mantap .berikutnya ABRI ternyata merupakan suatu gerakan yang keras menentang gerakan PKI yang pada dasarnya menganut sifat atheis, non-nasionalis, komintern, dan menganut doktrin suka mengadu domba, hal ini tentu sangat bertentangan dengan nilai luhur pancasila. Kudeta tersebut menjadi pukulan yang sangat besar bagi soekarno yang jelas-jelas dari awal sudah menunjukkan sikap pro pada PKI.