Mengingat Tragedi Pengkhianatan G30S/PKI

DELIMA AFRILIA MANULANG/S/B

Mereka yang pernah merasakan hidup di masa Orde Baru (1967-98) pasti ingat betul dengan pengalaman menonton film propaganda Pengkhianatan G30S/PKI. Film karya Arifin C. Noer yang diproduksi tahun 1984 ini oleh negara dijadikan film yang wajib ditonton oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagai realisasinya, film tersebut kemudian ditayangkan oleh TVRI pada setiap tanggap 30 September waktu tengah malam tiap tahunnya bertepatan dengan waktu dimana peristiwa G30S terjadi.

MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN B.J. HABIBIE

TIO SANDIAGO/S/B

            Setelah menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden RI, Suharto menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden B.J. Habibie. Pada saat itu juga Wakil Presiden B.J. Habibie diambil sumpahnya oleh Mahkamah Agung sebagai Presiden Republik Indonesia yang baru di Istana Negara.
   Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, kehidupan politk di Indonesia Mengalami beberapa perubahan. Masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie ditandai dengan dimulainya kerja sama dengan Dana

PELAKSANAAN PELITA DI PROVINSI RIAU

MELDA ARIANI/ S V/ B

Pada pelaksaan Pembangunan Lima Tahun yaitu pada Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada saat itu di riau juga di bawah kepemimpinan gubernur baru yaitu Gubernur Arifin Ahmad. Dengan kepemimpinan Gubernur Arifin Achmad maka membawa babak baru bagi Riau, kondisi yang kacau pada kepemimpinan sebelumnya berangsur-angsur pulih. Gubernur Arifin Achmad mulai mengadakan pembangunan secara berangsur-angsur, dan pada saat inilah pembangunan Indonesia di kenal dengan nama

PELITA I (1 APRIL 1969- 31 MARET 1974)

MELDA ARIANI/ SV/B

Pelita I mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April 1969 setelah berhasilnya usaha-usaha stabilisasi dibidang pilitik dan ekonomi yang di lancarkan sejak Oktober 1966. Pelita I ini menjadi landasan awal pembangunan Orde Baru yang  bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap-tahap berikutnya. Sasaran yang hendak di capai yaitu sandang, pangan, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja serta kesejahteraan rohani.[1]

PELAKSANAAN PELITA KE III DI RIAU TAHUN 1979-1984

SYAFITRI ARIYANI/SV/B

            Pelaksanaan pelita III di Riau dibawah pimpinan Gubernur Riau ke lima yakni Mayjen TNI Purn.H. Imam Munandar. Ia menggantikan Gubernur Riau H.R Subrantas yang meninggal akibat penyakit kangker hati/ liver pada tahun 1980. Imam Munandar sebelumnya pernah menjabat Pelaksana Harian Operasi Halilintar guna memberantas penyelundupanyang berkedudukan di Tanjung Pinang. Ia terkenal sebagai sosok atasan yang besuara lantang dalam menegur  dan bersikap tegas meskipun dimuka publik.{1}